Lintas Sejarah Kekhalifahan Ummat Islam

 

Kata Pengantar
Daftar Isi


Bab II. Hakikat Khilafah Islamiyah

        1. Prinsip Musyawarah
        2. Prinsip Baiat


Bab V. Sejarah Khulafaur Rasyidin
B. Khulafaur Rasyidin Sebagai Pelanjut Estafeta Kepemimpinan Ummat Pasca Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
        1. Khalifah Abu Bakar
        2. Khalifah Umar bin Khattab
        3. Khalifah Utsman bin Affan

Bab VI. Sejarah Ringkas Kekhalifahan (Tarikhul Khulafa')

Bab VII. Keruntuhan Khilafah Turki Utsmani dan Berdirinya Kerajaan Islam Domestik dan Republik Sekuler Dalam Tubuh Ummat Islam

Bab VIII. Khilafah 'Ala Minhaj Nubuwah 
A. Renovasi Struktur Kekhalifahan
B. Kehadiran Khilafah 'Ala Minhaj Nubuwah
C. Keniscayaan Khilafah ‘Ala Minhaj Nubuwah

Penutup
Daftar Pustaka

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. 
Alhamdulillahi rabbil 'alamiin.

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta'ala, atas izin dan perkenan-Nya buku berjudul “Lintas Sejarah Kekhalifahan Ummat Islam” ini akhirnya dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Banyak kekeliruan dan kesalahpahaman berkaitan dengan konsep kekhalifahan ini. Padahal konsep khilafah merupakan konsep paling awal yang dikenalkan Allah subhanahu wa ta'ala kepada manusia. Sejak diciptakannya manusia pertama yaitu Adam ‘alaihis salam, Allah subhanahu wa ta'ala melantik Adam 'alaihis salam sebagai khalifah untuk mengatur urusan-urusan di bumi. Selanjutnya tampuk kepemimpinan kekhalifahan ini dipergulirkan kepada nabi dan rasul hingga sampai kepada Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sejak itu tidak ada lagi Nabi dan Rasul, namun fungsi dan tugas Imamah dan Khilafah digantikan oleh Khulafaur Rasyidin.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa periode kehadiran kepemimpinan di kalangan ummatnya terdiri dari 5 (lima) tahapan yaitu Nubuwah, Khilafah 'ala Minhajin Nubuwah, Mulkan Adhon, Mulkan Jabriyyatan dan akhirnya akan kembali kepada Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwah. Hadirnya Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwah pada akhir zaman adalah sebuah keniscayaan.

 حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ سَالِمٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ بَشِيرٌ رَجُلًا يَكُفُّ حَدِيثَهُ فَجَاءَ أَبُو ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيُّ فَقَالَ يَا بَشِيرُ بْنَ سَعْدٍ أَتَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأُمَرَاءِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا أَحْفَظُ خُطْبَتَهُ فَجَلَسَ أَبُو ثَعْلَبَةَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud Ath Thiyalisi telah menceritakan kepadaku Dawud bin mrahim Al Wasithi telah menceritakan kepadaku Habib bin Salim dari An Nu'man bin Basyir ia berkata, "Kami pernah duduk-duduk di dalam Masjid bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian Basyir menahan pembacaan haditsnya. Kemudian datanglah Abu Tsalabah Al Khusyani dan berkata, "Wahai Basyir bin Sa'd, apakah kamu hafal hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkenaan dengan Umara (para pemimpin)?" kemudian Hudzaifah berkata, "Aku hafal Khutbah beliau." Maka Abu Tsa'labah pun duduk, kemudian Hudzaifah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengaldurinya. Kemudian berlangsung kekhilafahan menurut sistim kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung kerajaan yang bengis selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung pemerintahan yang menindas (diktator) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian akan berlangsung kembali kekahalifahan menurut sistim kenabian. Kemudian beliau berhenti". (HR Ahmad No. 17680) Perhatikan derajat hadits ini disini.

Allah subhanahu wa ta'ala berjanji kepada orang yang beriman dan beramal shalih akan memberikan mereka kekhalifahan (kepemimpinan) sebagaimana berkuasanya orang-orang sebelum mereka. Insya Allah, menjelang akhir zaman ini, Allah subhanahu wa ta'ala akan menghadirkan kembali khilafah 'ala minhajin nubuwah sebagai bentuk supremasi global Din al-Islam di seluruh dunia.

Buku ini mencoba menghadirkan lintas sejarah kekhalifahan ummat Islam. Buku ini terdiri dari delapan bab, yaitu Bab I. Hakikat Khilafah Islamiyah, Bab II. Wajibnya Berdirinya Negara Islam, Bab III. Dasar Legitimasi Khilafah Islam, Bab IV. Sejarah Kekhalifahan para Nabi dan Rasul, Bab V. Sejarah Khulafaur Rasyidin, Bab VI. Sejarah Ringkas Kekhalifahan (Tarikhul Khulafa'), Bab VII. Keruntuhan Khilafah Turki Utsmani dan berdirinya Kerajaan Islam Domestik dan Republik Sekuler dalam Tubuh Ummat Islam, dan Bab VIII. Khilafah 'Ala Minhaj Nubuwah.

Pada intinya karya tulis ini mencoba menjelaskan estafeta kekhalifahan sejak awal mula maqom kekhalifahan tersebut diserahkan Allah subhanahu wa ta'ala kepada manusia hingga masa kini. Mengingat periode waktu yang sangat panjang, pokok bahasan yang berkenaan dengan topik ini sangatlah luas dan dalam. Oleh karena itu tulisan ini mencoba memfokuskan diri kepada estafeta kekhalifahan yang terjadi dari masa ke masa, untuk kemudian mencoba memetakan estafeta kekhalifahan yang legitimate sesuai kriteria Al Quran dan Sunnah. 

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kaum muslimin untuk mempelajari kekhalifahan yang hingga kini masih disalahpahami, sesuai tuntunan Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga pula umat Islam bangsa Indonesia diberikan perlindungan oleh Allah swt agar tidak terjerumus kepada upaya-upaya penyesatan pemahaman hingga terjadi kerusakan dan kekacauan di kalangan ummat Islam banga Indonesia. Aamiin yaa rabbal alamiin.

Alhamdulilahi Rabbil 'Alamin. 

Jakarta, 13 Jumadi Tsani 1437 H/22 Maret 2016 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.