Nabi Hud A.S

 

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ

“Dan (kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (Qs 7:65)

Menurut Ibnu Jarir, nasabnya adalah Hud bin Abdullah bin Rabah bin Jarud bin Aad bin Aush bin Iram bin Sam bin Nus AS. Nabi Hud diperkirakan hidup sekitar 2450-2320 SM.  Nabi Hud di percaya hidup sekitar 150 tahun dan di utus menjadi rasul pada tahun 2400 SM. Diriwayatkan bahwa ia wafat di Timur Hadhramaut, Yaman. Nabi Hud bertugas di wilayah Al-Ahqaf (lokasinya antara Yaman dan Oman). Kaumnya mendapat sebutan Kaum 'Ad. Nabi Hud wafat di Bagian Timur Hadramaut (Yaman). Al Quran menyebut namanya 7 kali. Nabi Hud termasuk satu dari empat Nabi yang berasal dari Bangsa Arab yaitu Nabi Hud, Shalih, Syuaib dan Muhammad SAW.

Nabi Hud merupakan keturunan dari suku 'Aad (عاد), suku yang hidup di jazirah Arab, di suatu tempat bernama Al-Ahqaf yang terletak di utara Hadramaut antara Yaman dan Oman. Mereka adalah kaum penyembah berhala bernama Shamud, Shada, dan al-Haba. Mereka termasuk suku yang tertua sesudah kaum Nuh. Mereka dikaruniai oleh Allah SWT tanah yang subur, dengan sumber-sumber air yang memudahkan mereka bercocok tanam.

Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh (نوح), kaum Hud, yaitu suku 'Aad tidak mengenal Allah sebagai Tuhannya. Mereka membuat patung-patung yang di beri nama Shamud dan Alhattar dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaannya dapat memberi kebahagiaan.

Al Quran menceritakan secara ringkas kisah Nabi Hud sebagai berikut ; 

65. Dan (kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"

66. Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya Kami benar benar memandang kamu dalam Keadaan kurang akal dan Sesungguhnya Kami menganggap kamu Termasuk orang orang yang berdusta."

67. Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.

68. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu".

69. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

70. Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada Kami, agar Kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada Kami jika kamu Termasuk orang-orang yang benar."

71. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang Nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, Padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), Sesungguhnya aku juga Termasuk orang yamg menunggu bersama kamu".

72. Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan Tiadalah mereka orang-orang yang beriman. (Qs Al A’raf: 65-72)


Perjuangan Nabi Hud sebagai berikut. Nabi Hud AS di utus kepada kaum 'Ad, sekelompok manusia yang tinggal di Ahqaf, sebuah wilayah pegunungan di daerah Yaman, antara Oman dan Hadramaut. Kaum 'Ad memiliki kepandaian membuat bangunan megah dan tinggi, di samping keahlian dalam pertanian dan pengolahan tanah (Qs Al Fajr: 6-8). Kehebatan itulah yang membuat mereka sombong dan menolak ajakan Hud untuk hanya beribadah kepada Allah. 

Sebagaimana kaum lainnya yang ingkar, Allah pun akhirnya mengadzab mereka dengan mengirimkan angin badai pasir yang amat terdengar amat keras dan dahsyat tiupannya. Selama tujuh malam dan delapan hari kaum Ad dibinasakan dengan angin yang sangat dingin, segala bangunan akhirnya hancur lebur tak berbekas, padahal mereka sebelumnya memiliki bangunan yang tinggi. 

Negeri Iram, tempat di mana kaum 'Ad berada akhirnya hancur binasa tertimbun pasir. (lihat QS.AI Haqqah:6-8), setelah sebelumnya ditimpa hembusan angin dingin yang sangat kencang terdengar bergemuruh selama 7 malam 8 hari terus menerus sehingga kaum Aad itu mati bergelimpangan seperti batang pohon kurma yang telah kosong (Qs al Haqqah:7). Sebelumnya kaum Hud (Aad) telah melihat awan azab itu namun mereka menganggapnya enteng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.