Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda dalam doanya :
اللهم أنت الاول فليس قبلك شئ وأنت الآخر فليس بعدك شئ وأنت الظاهر فليس فوقك شئ وأنت الباطن فليس دونك شئ اقض عنا الدين واغننا من الفقر
Artinya : Ya Allah, Engkaulah Zat Yang Maha Awal, maka tiada sesuatupun sebelum-Mu. Engkaulah Zat Yang Maha Akhir, maka tiada sesuatupun setelah-Mu. Engkaulah Zat Yang Maha Dzahir maka tiada sesuatupun di atas-Mu dan Engkaulah Zat yang Maha Bathin maka tiada sesuatu di bawah-Mu. Ya Allah lunasilah hutangku dan kayakan aku dari kefakiran. (H.R. Muslim)
Pembahasan tentang ini silahkan lihat beberapa artikel berikut ini
1. TAUHID: Sejarah, Doktrin dan Perkembangan
2. Pembagian Tauhid Menjadi 3, Ide Siapa (bagian 1, bagian 2, bagian 3)
3. Adakah Syirik Mulkiyah ?
4. Tauhid Ahlussunnah wal Jama’ah: antara Imam al-Asy’ari dan Ibn Taymiyyah
5. Pembagian Tauhid antara Ibnu Taimiyah dan Hasan Asyari
6. Agenda di Balik Pembagian Tiga Macam Tauhid ala Ibnu Taimiyah
7. Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah adalah Satu Kesatuan
8. Klasifikasi Tauhid Menurut Buya Yahya
9. Berbeda Dengan Wahabi, Muhammadiyah Tidak Mengenal Tri-Tauhid
10. Membedah Trilogi Tauhid Wahabi
11. Pandangan Kaum Wahabi bahwa Musyrikin juga Bertauhid Rubbubiyah
12. Tauhid Dzat, Af'al dan Sifat
Kesimpulan:
Agenda Terselubung Pembagian (Taqsim) 3 Tauhid Rbbubiyah Uluhiyah Asma wa Shifat
1. Kaum wahabi berpandangan bahwa klasifikasi tauhid menjadi tiga itu berdasar dalil dan pendapat salaf.
2. Kaum wahabi berpandangan bahwa tauhid rubbubiyah itu dimiliki oleh seluruh umat manusia, termasuk mereka yang musyrik.
3. Kaum wahabi berpandangan bahwa tauhid uluhiyah itu berbeda dengan tauhid rubbubiyah, karena tauhid uluhiyah berarti tauhid mengesakan Allah dengan petunjuk rasul, yaitu mengabdi kepada ALlah hanya sesuai dengan sunnah rasul. Jadi jika ibadah tanpa dalil maka tidak sah bukan hanya ibadahnya tetapi juga tauhidnya
4. Kaum wahabi berpandangan memisahkan tauhid rubbubiiyah dan uluhiyah, padahal keduanya adalah kesatuan, dan sama
5. Kaum wahabi memandang bahwa kaum muslim belum bertauhid uluhiyah dan masih sama dengan ahli musyrik karena belum menegakkan uluhiyah (baca: tauhid rasul) --> mengkafirkan
6. Kaum wahabi berpandangan bahwa fenomena tawasul kepada ulama, nabi, itu berarti mereka bertauhid uluhiyah tapi belum bertahuhid rubbubiyah, ini berarti menganggap bahwa kedua tauhid itu berbeda, bahwa masih ada orang bertawasul kepada sesama manusia, ini belum iman sempurna, ada maksud mengkafirkan
7. tauhid asma wa shifat, Kaum wahabi berpandangan bahwa kalau belum berkeyakinan tentang dalil-dalil sifat atau ayat-ayat mutasyabihat, atau ayat-ayat sifat tentang adanya tangan Allah, muka Allah, tangan Allah, istiwa alal arsyi, Allah berkedudukan, bahwa kalau belum berkeyakinan tersebut berarti keyakinannya masih salah, berarti belum bertauhid. Pemahaman tajsim ini masuk dalam pokok-pokok keyakinan kaum wahabi. Di luar keyakinan ini dianggap masih kafir.
Sementara Ahlu Sunnah memandang bahwa berkaitan dengan ayat mutasyabih atau sifat Allah tersebut perlu dipersepsi dengan manhaj sendiri (manhaj yang jelas) bahwa itu perlu didalam ta'wil atau dipahami dengan methode/manhaj yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.