Berdoa pada akhir shalat yaitu sebelum salam termasuk perkara yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
تَخَيَّرْ مِنْ الدُّعَاءِ بَعْدُ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ يَدْعُو بِهِ
“Kemudian terserah ia memilih do’a yang ia sukai untuk berdo’a dengannya.” (HR. An Nasa’i no. 1298. Syaikh Al Albani dalam wa Dho’if Sunan An Nasai mengatakan bahwa hadits ini )
Dalam lafazh lain,
ثُمَّ لْيَتَخَيَّرْ بَعْدُ مِنَ الْمَسْأَلَةِ مَا شَاءَ
“Kemudian terserah dia memilih setelah itu (setelah tasyahud) do’a yang dia kehendaki (dia sukai).” (HR. Muslim no. 402, An Nasa’i no. 1298, Abu Daud no. 968, Ad Darimi no. 1340)
Sebelum mengucapkan salam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa seperti yang diajarkannya kepada para sahabat. Doa-doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada beberapa macam diantaranya akan disebutkan dibawah ini.
Contoh lain dari do’a yang dibaca sebelum salam adalah do’a yang diajarkan oleh Sa’ad bin Abi Waqosh radhiyallahu ‘anhu.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung pada-Mu dari hati yang lemah, aku berlindung dari dikembalikan ke umur yang jelek, aku berlindung kepada-Mu dari musibah dunia dan aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur.” ( HR. An Nasa’i no. 5479. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini .)
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ,إِذَا تَشَهَّدَ اَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ اَرْبَعٍ : يَقُوْلُ : اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمسِيْحِ الدَّجَّالِ. متفق عليه
Dan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Telah bersabda Rasululla ̅h shallalla ̅hu ‘alaihi wa sallam, “Apabila bertasyahud seseorang daripada kamu, hendaklah ia berlindung kepada Allah daripada empat, ia berkata, “Allahumma inni audzu bika ....” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, dan dari azab kubur, dan dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah Dajjal yang buta sebelah”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ada pula doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘ ‘alaihi wa sallam kepada Abu Bakar Ash Shidiq dalam hadits berikut.
وَعَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُوْبِهِ فِي صَلاَتِي , قَالَ : قُلْ : اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًاكَثِيْرًا, وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ, فَاغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. متفق عليه
Dari Abu Bakar Ash Shidiq, sesungguhnya ia pernah berkata kepada Rasululla ̅h shallalla ̅hu ‘alaihi wa sallam, “Ajarlah aku doa yang perlu kubaca dalam shalatku”. Maka bersabdalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bacalah Allahumma innii ....” (Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak berbuat zhalim terhadap diriku sendiri, sedang tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu ampunilah aku satu ampunan dari sisi-Mu, dan kasihanilah aku, karena sesungguhnya Engkau adalah Yang maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Juga terdapat dalam hadits berikut.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُوسَى بْنِ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ مَوْلًى لِأُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ يُسَلِّمُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Syababah berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Musa bin Abu 'Aisyah dari Mantan budak Ummu Salamah, dari Ummu Salamah berkata, "Ketika salam dalam shalat subuh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan; "Allahumma inni as`aluka ilman naafi'an wa rizqan thayyiban wa 'amalan mutaqabbalan (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima). " (HR Ibnu Majah No.915, shahih menurut Muhammad Nashiruddin Al Bani)
Adapun contoh do’a yang dibaca sebelum salam sebagaimana yang terdapat dalam hadits Mu’adz bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat padanya,
لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap akhir shalat (akhir shalat): Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik. (Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).” (HR. An Nasa’i no. 1286, Abu Daud no. 1301)
Bahwa ada perbedaan pendapat tentang duburi kulli sholati, ada yang mengartikannya sebelum salam dan ada yang mengartikannya setelah salam. Jika dilihat dalam artikel ini jelas diterangkan bahwa yang dimaksud dengan adalah duburi kulli sholati adalah setelah salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.