Pengertian Intelijen

 I. INFORMASI

Info terdiri dari kenyataan (fakta) serta catatan (data) yang tidak tersusun satu sama lain tidak ada hubungannya dan sering tidak jelas. Kenyataan-kenyataan serta catatan-catatan tadi boleh dinamakan intelligence setelah dinilai dengan jalan menentukan sumbernya, tapsirannya, ketelitiannya serta kebutuhannya.


II. INTELLIGENCE

Defmisi menurut kamus, Intelijen adalah "berita yang dihubungkan", dengan kata lain, ialah setiap info yang tidak lagi sekedar diketahui oleh seseorang, melainkan telah disampaikan kepada orang lain.

Pada organisasi-organisasi yang khusus bertugas dalam kegiatan semacam ini, intelligensi dirtikan info yang telah ditafsirkan, info yang dapat dipercaya, info yang arti dan kepentingannya telah ditentukan dan dinilai.

Sebagai suatu fungsi dan gerak, inteligensi adalah usaha yang teratur untuk mengumpulkan info, lalu disusun sedikit demi sedikit kemudian dihubungkan satu sama lain sehingga merupakan bentuk yang luas dan jelas yang memungkinkan kita untuk memperkirakan hal-hal yang akan terjadi.

Intelligensi yang sempurna mengandung dasar-dasar yang cukup baik untuk membuat "calculation of risk", merumuskan rencana-rencana perkembangan material, penentuan sumber-sumber serta kelanjutan dari operasi.

1. Military intelligence (army, naval, air intellegence), military intellegensi adalah info yang telah dinilai serta ditafsirkan mengenai:

a. Suatu negara yang sedang bermusuhan atau mungkin akan menjadi musuh.

b. Daerah pertempuran termasuk kedaan medan serta cuaca, doktrin-doktrin penyerangan dan pertahanan, konsep strategi dan prinsip-prinsip tactic, organisasi, pangkalan industri, angkatan bersenjata, struktur komando, personil komando, tactic dan moral.

2. General intelligence, tanda-tanda topografi dan hydrografi, latar belakang sejarah.

3. Diplomatic intelligence, politik luar negeri, persekutuan hubungan diplomatic, personil luar negeri, cara menghubungi orang-orang diluar negeri.

4. Political intelligence, idiologi, kebiasaan, lembaga-lembaga, tokoh-tokoh penting (biografical intell), daerah sengketa.

5. Economic intelligence

a. Keuangan, kebijaksanaan moneter, susunan perkreditan, transaksi, lembaga-lembaga, tokoh-tokoh keuangan.

b. Perdagangan, kebijaksanaan perdagangan, pasaran,   daerah perdagangan, kebijaksanaan harga, tokoh-tokoh perdagangan.

c. Industri, susunan dan kemampuan, penanaman modal, dan proses perpabrikan, bahan baku, sumber-sumber tenaga, hubungan perburuhan, tokoh-tokoh industri.

d. Pertambangan, tambang-tambang mineral, cara produksi, hasil.

e. Pertanian,  kebijaksanaan  pertanian,   susunan  panen, cara-cara perbaikan, mekanisme, pembiyayaan, kebiasaan khusus dari petani.

6. Communication and transportasion intelligence. Telephon, telegrap, radio, kereta api, pelayaran, mibil dan truck, jalan raya, penerbangan, pengusaha, kebijaksanaan tronsportasi dan komunikasi, orhanisasi personil.

7. Sosial intelligence. Susunan bangsa, kelas-kelas dan kasta, unsur sejarah, sensus (cacah jiwa), adat istiadat dan mental rakyat, hukum masyarakat (adat), kemasyarakatan yang ganjil (abnormal) dari bangsa-bangsa.

8. Cultural intelligence. Lembaga-lembaga, kesempurnaan kecerdasan, seni dan ilmu, perpustakaan, mata pencaharian, radio, televisi, pers, film.

9. Intelligence organization. Organisasi, cara-cara dan personil dari sistem intellegence lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.