TUJUAN UMUM :
Warga belajar mampu menjadikan al-islam sebagai satu-satunya diin (sistem, aturan) dalam hidup dan kehidupan
TUJUAN KHUSUS :
1. Memahami pengertian Ad Diin dan karakteristik yang terkandung di dalamnya
2. Memahami pengertian Al Islam dan karakteristik yang terkandung di dalamnya
3. Memahami Dinul Islam sebagai Minhajul Hayah, Sistem Kehidupan untuk mengatur dan mengorganisasi kehidupan manusia menuju keridhaan Allah SWT
4. Memahami ruang lingkup ajaran Islam yang memiliki nilai universalitas hingga akhir zaman.
5. Memahami pengertian dosa dan menumbuhkan rasa takut jika melakukanya
6. Memahami kewajiban seorang muslim terhadap Dinnya
7. Memahami Dinul Islam sebagai Minhajul Hayah (Sistem Kehidupan) untuk mengatur dan mengorganisasi kehidupan manusia menuju keridhaan Allah SWT
8. Memahami ruang lingkup ajaran Islam yang memiliki nilai universalitas hingga akhir zaman
9. Memahami pengertian dosa dan menumbuhkan rasa takut jika melakukanya
10. Memahami kewajiban seorang muslim terhadap Dinnya
POKOK BAHASAN : :
1. Pengertian Ad Diin secara lughoh (etimologi) dan isthilah (terminology)
Pengertian secara lughoh :
a. kekuasaan (ﺍﻟﺻﻟﻃﺔ), Qs. 56/86-87
b. kepatuhan dan tunduk kepada kekuasaan tersebut (ﺍﻠﺧﻀﻮﻉ) Qs 16:52
c. undang-undang dan aturan yang bersumber dari kekuasaan tersebut (ﺍﻠﻨﻅﺎﻢ) Qs. 12/76 24:2
d. pembalasan bagi orang yang taat kepada aturan dan siksa bagi yang tidak taat kepada aturan (ﺍﻟﺟﺰﺍﺀ), Qs. 37/53
Pengertian secara istilah :
a. Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa Din adalah kesetiaan, hadits terlampir. Pengertian ini sesuai dengan salah satu makna Din diatas.
b. Menurut Abul Ala Maududi, pengertian Diin mencakup (a) mengakui hanya Allah saja sebagai Tuhan, Majikan dan Penguasa (b) taat hanya kepada Allah saja, serta mengabdi hanya kepada-Nya saja (c) takut akan pertanggungjawaban terhadap Allah, takut pada hukuman-Nya, dan sangat mengharapkan ganjaran-Nya
c. Menurut Maududi, bila seseorang menghambakan dan menghinakan diri (sub-servience) kepada seseorang yang mengaku sebagai Pemerintahnya, maka hal itu berarti orang tersebut telah menerima “Diin”-nya, setelah itu ia menjadi pemerintahan (ruller) orang tersebut dan orang tersebut menjadi rakyatnya (subject), perintah-perintah yang dibuat pemerintah itu menjadi hukum dan syariah bagi orang itu
Yang dimaksud dengan Diin oleh Fir’aun dalam Qs. 40:26 adalah tentu bukan dengan pengertian “agama” (religion), tetapi Diin dengan pengertian Struktur dan Politik Negara, Undang-Undang dan Peraturan.
2. Dinullah
a. Dinullah (ﺪﻳﻦﺍﷲ) artinya Diin yang diturunkan langsung oleh Allah kepada manusia dan terkandung di dalamnya hukum-hukum Allah. Qs. 24:2
b. Dinul Qayyim (ﺪﻳﻦﺍﻠﻗﻳﻡ) artinya Diin dimana didalamnya seorang muslim dituntut konsistensi dan ketekunan menjalankan hukum-hukum didalamnya Qs.12:40
c. Dinul Khalish (ﺪﻳﻦﺍﻠﺧﺎﻟﺺ) artinya Diin yang didalamnya seorang muslim dituntut keikhlasannya dalam menjalankan dan mengikuti aturan-aturan didalamnya Qs. 39:3
d. Dinul Hanif (ﺪﻳﻦﺍﻠﺣﻨﻳﻒ) artinya Diin yang lurus, tidak ada kebengkokan didalamnya Qs. 10:105
e. Dinul Haq (ﺪﻳﻦﺍﻠﺣﻖ) artinya Diin yang nilai kebenarannya sudah tidak diragukan lagi Qs. 61:9
3. Dinul Malik (ﺪﻳﻦﺍﻠﻣﻟﻚ) artinya Diin yang dibangun melalui tatanan kekuasaan (politik dan hukum) yang lengkap dimana didalamnya otoritas, legalitas dan power yang dikelola semata mengharap izin dan ridho Allah SWT Qs. 12:76
4. Pengertian Islam
Secara etimologi Islam berasal dari kata “salama” ﺳﻠﻡ yang artinya damai atau selamat.
Didalam Al Qur’an kata tersebut digunakan dalam beberapa bentuk :
a. “Aslama” yang berarti menyerah, menundukkan diri Qs. 3:83
b. “Istislama” yang berarti berserah diri Qs. 2:83 4:65
c. “Salaam” yang berarti kesejahteraan Qs. 6:54 39:73
d. “Saliim” yang berarti bersih/suci Qs. 26:89 37:84
e. “Salm” yang berarti damai Qs. 47:35 8:61
Pengertian Islam yang dijelaskan Rasulullah SAW kepada sahabatnya sesuai dengan tingkat pemahaman sahabat yang dihadapinya :
a. Islam adalah rukun Islam itu sendiri
b. Islam sebagai Sistem (Bunyan)
c. Islam sebagai ibadah yang wajib
Islam menurut :
a. Said Hawa, Islam adalah berserah diri kepada Allah dalam perintah-Nya, larangan-Nya dan berita-Nya melalui jalan wahyu. Siapa yang menyerahkan dirinya, hatinya, dan anggota tubuhnya kepada Allah SWT dalam segala perkara berarti dia muslim. Jika seseorang berislam tetapi tanpa disertai penyerahan diri dan tunduk patuh kepada peraturan hukum Allah, maka dia bukanlah seorang muslim. Qs. 6:162-163
b. Abul Ala Maududi menjelaskan makna Islam sebagai berikut, Islam bermakna kepatuhan dan kerajinan menjalankan kewajiban kepada Allah. Islam bermakna memasrahkan diri kepada Allah. Islam bermakna mengorbankan kebebasan dan kemerdekaan diri sendiri demi Allah. Islam bermakna menyerahkan diri di bawah kekuasaan kerajaan dan kedaulatan Allah. Qs.4:65
c. Maududi melanjutkan bahwa, Islam adalah kepatuhan kepada Allah semata-mata, serta penolakan atas semua siswa, hukum dan perintah-perintah yang bertentangan dengan petunjuk-petunjuk yang diterima dari Allah. Sedangkan Kufr adalah penolakan seseorang untuk melaksanakan perintah-perintah Allah. Qs. 5:44
Dengan demikian, Islam adalah ketundukan dan kepatuhan kepada hukum-hukum Allah. Qs. 8:39 9:29 (ﺍﻟﺧﺿﻭﻉﻷﺣﻜﺎﻢﺍﷲ). Hukum-hukum Allah diturunkan kepada manusia dengan wahyu melalui para utusan-Nya, mengajak manusia supaya tuntuk patuh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
Tujuan Islam yang sebenarnya adalah melenyapkan penguasaan manusia atas manusia dan menegakkan kedaulatan Allah SWT dalam kehidupan manusia.
5. Karakteristik Dinul Islam
Berdasar pendapat-pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa Dinul Islam memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Robbaniyyah ; bersumber dari Allah SWT Qs. 42:13 15:9 3:79
b. Insaniyyah ; cocok dengan fitrah manusia Qs. 21:107 34:28 7:158
c. Syumuliyah ; agama yang lengkap mengatur urusan pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan dunia Qs. 6:38 16:89
d. Basathoh ; mudah dijalankan oleh ummatnya Qs. 22:78 5:6 2:286
e. Tawazun ; memiliki keseimbangan, tidak ada unsur yang kontradiktif di dalamnya Qs. 28:77 47:20 11:15-16 4:134
f. Wudhuh ; agama yang memiliki kejelasan konsepsi dalam ajarannya Qs 16:89
g. Jam'u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah ; ajarannya dinamis menggabungkan kemampuan mempertahankan konsep yang permanent sekaligus fleksibel dalam perubahan dalam penerapannya Qs. 3:159 42:38
h. Tauhidi ; berpijak kepada konsep tauhid dan aqidah yang benar kepada Allah SWT Qs 3:19 3:85
6. Dinul Islam sesuai dengan Fitrah manusia
a. Islam adalah satu-satunya Diin yang diterima dari Allah SWT. Qs. 3:19-20 3:83-85 3:102
b. Islam adalah din terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW Qs. 33:40 34:28
c. Islam membenarkan ajaran samawi sebelumnya Qs. 3:3 6:92 10:37
d. Islam menjadi korektor dan penyempurna ajaran tauhid yang diselewengkan ummat terdahulu Qs. 2:87-89 5:48 16:64 4:47
e. Islam sesuai dengan fitrah manusia, karena Allah menciptakan manusia sekaligus menurunkan Al Qur’an, maka kesesuaian Al Qur’an dengan fitrah manusia sudah tidak diragukan lagi. Qs. 30:30
7. Aksiomatika (Badihiyat) dalam Islam
a. Islam adalah satu-satunya sistem hidup yang dibebankan kepada seluruh umat manusia. Allah SWT telah mengumumkan bahwa Allah SWT tidak akan menerima sistem hidup selain Islam Qs. 3:19 3:85
b. Islam adalah satu-satunya jawaban yang benar dan bersih terhadap semua persoalan manusia. Ia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang melputi keyakinan, ibadah, syariat dan syiar-syiar Qs. 16:89 12:111
c. Bila seseorang masuk Islam, berarti ia telah menyerahkan secara mutlak kepada Allah dalam semua persoalan. Penyerahan ini juga berarti meliputi segala pengertian tentang prinsip-prinsip konstitusi, undang-undang kehakiman dalam setiap bidang kehidupan Qs. 2:208 2:256
d. Dalam Islam, pemikiran eksperimental merupakan salah satu fenomena proses pembentukan pribadi muslim atau karakteristik Islam. Rasulullah menyatakan bahwa hikmah atau ilmu pengetahuan itu merupakan hak mukmin, maka dimana saja ia berada, maka ia lebih berhak terhadapnya Qs. 17:36
e. Islam adalah satu sistem yang sempurna dan lengkap, karena ia mencakup seluruh sistem politik, ekonommi dan moral. Oleh karena itu mengabaikan atau melupakan sebagian dari sistem Islam berarti menghalangi perjalanan seluruh sistem Islam itu sendiri Qs. 2:85 5:44
f. Seluruh kaum muslimin dibebani kewajiban menegakkan kalimatullah agar Islam menjadi satu-satunya Din yang tegak di bumi ini. Qs. 9:40
g. Kaum muslimin dalam suatu Negara, bahkan di seluruh dunia harus merupakan satu sekutu, satu blok, dan satu jamaah. Sekutu dan blok ini harus mempunyai Imam sendiri Qs. 3:104 3:110
h. Dalam kondisi kekuasaan politik Islam dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia sedang mengalami kehancuran dan kelumpuhan seperti sekarang, maka merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk cepat-cepat melantik seorang Imam yang akan memimpin perjuangan atau untuk mempersiapkan diri menghadapi peperangan atau melakukan persiapan yang matang untuk memilih seorang Amir yang akan memimpin mereka Qs. 22:40-41 8:65-66 2:249 8:60
i. Menyertai dan bergabung dengan jamaah Islam dan Imamnya adalah suatu kewajiban besar di dalam Islam Qs. 4:59
j. Setiap muslim berkewajiban mengerahkan segenap potensi tenaga dan pikirannya untuk berkhidmat kepada Allah SWT dan Din-Nya Qs. 42:36-43. Bagi seorang muslim tidak pantas melakukan hal yang diluar pengabdiannya kepada Allah dan Islam. Setiap muslim tidak boleh bergabung dengan organisasi atau kelompok yang tidak memiliki ciri sebagai jamaah yang islamiyah, karena ketaatan tidak boleh diberikan kecuali kepada ulul amri Qs. 3:100 3;149 26:151-152. Allah mengharamakan umat Islam mentaati atau memberikan loyalitas kepada kuffar. Qs. 4:138-139 4:144 3:28 5:51 8:73
8. Islam Sebagai Sistem Kehidupan (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻟﺣﻴﺔ)
Islam sebagai sistem (manhaj) Qs . 3:85 atau disebut dengan Minhajul Hayah(ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻟﺣﻴﺔ) terdiri dari tiga komponen sebagai berikut :
a. Fundasi (ﺍﻷﺳﺎﺲ) yang terdiri dari Arkanul Islam (ﺍﺭﻛﺎﻦﺍﻹﺴﻼﻡ) dan Arkanul Iman (ﺍﺭﻛﺎﻦﺍﻹﻳﻣﺎﻥ)
b. Kemudian diatas Fondasi ini dibangun Pilar-Pilar (ﺍﻟﺒﻨﺎﺀ) berupa Minhajul hayah (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻟﺣﻴﺎﺓ) yang terdiri dari
1) Sistem Politik (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻠﺴﻳﺎﺴﻲ)
2) Sistem Ekonomi (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻹﻘﺗﺻﺎﺪﻲ)
3) Sistem Militer (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻷﺸﻛﺎﺮﻲ)
4) Sistem Pendidikan (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻠﺗﺮﺑﻮﻲ)
5) Sistem Akhlaq (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻷﺧﻠﻗﻲ)
6) Sistem Sosial. (ﻣﻨﻬﺎﺝﺍﻹﺠﺗﻣﺎﻋﻲ)
c. Kemudian di atas sistem-sistem tersebut ditopang (ﻣﺅﻴﺪﺓ) dan dilindungi oleh :
1) Jihad
2) Dakwah (amar makruf nahi munkar)
3) Hukum dan Sanksi.
9. Ruang Lingkup Ajaran Islam
Ajaran Islam meliputi seluruh aspek kehidupan Qs. 16:89, yaitu
a. Aqidah
Inti aqidah adalah kalimat Syahadatain yaitu
1) Lailaha illallah Qs 3:64 Qs 47:19
2) Muhammad Rasulullah Qs 3:31-32
b. Syari’ah Qs. 22:67 45:18
Syariah terdiri dari :
1) ‘Ibadah terdiri dari
(a) Thaharoh Qs. 2:222 5:6 4:43
(b) Sholat Qs. 20:14
(c) Zakat Qs. 9:103 2:3
(d) Puasa Qs. 2:183
(e) Haji Qs. 3:97 22:27
(f) Dzikir dan Doa Qs. 7:205 3:190
2) Mu’amalah (ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ) terdiri dari Qs. 2:180 4:7
(a) Hukum Publik قنون العام terdiri dari
i. Hukum Pidana أحكام الجناية Qs. 2:178-179 4:92-93
ii. Hukum Acara Pidana أحكام المرافعة Qs. 4:64-65
iii. Hukum Perundang-Undangan أحكام الدستورية Qs. 4:105 6:114
iv. Hukum Kenegaraan أحكام الدولية Qs. 4:144 4:58-70 8:72-74
v. Hukum Perangأحكام الجهاد Qs. 2:190 4:71-76 Qs. 8:60
(b) Hukum Perdataقنون الخص terdiri dari
i. Hukum Keluarga أحكام الأخول الشخصية mengatur pernikahan, hubungan di dalam keluarga, suami istri dan family. Qs. 2:221 24:32
ii. Hukum Perdata أحكام المدنية mengatur hubungan antar individu dan masyarakat seperti juali beli, sewa menyewa, utang piutang, memenuhi janji, dll Qs. 2:275-276 4:29
iii. Hukum Warisan أحكام الفرائض Qs. 2:180 4:7
c. Akhlaq, Qs. 68:4 meliputi
1) akhlaq pribadi
2) akhlaq dalam keluarga
3) akhlaq bermasyarakat
4) akhlaq bernegara
5) akhlaq terhadap alam semesta
10. Rukun-Rukun Al Islam (اركان الاسلام)
a. Syahadatain Qs. 3:64 2:140 7:172
b. Sholat Qs. 2:43
c. Zakat Qs. 2:3,267 9:34-35
d. 4. Puasa Qs. 2:183 2:249 33:35
e. Haji Qs. 3:97 22:27
11. Macam-macam dosa dalam Islam
Pembagian dosa dalam Al Qur’an yaitu dosa besar dan dosa kecil : Qs. 4:31 An Najm:32
a. Dosa-dosa besar yang membinasakan : syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada waktu perang, berzina, menuduh berzina wanita-wanita suci yang mukmin dan lalai dari kemaksiatan.
b. Dosa-dosa kecil seperti riya, dll.
12. Kewajiban Muslim Terhadap Islam
a. Mempelajari Islam
1) Menjadi muslim harus dengan ilmu, tidak dengan dzhan Qs. 10:36 10:39
2) Tidak boleh mengikuti sesuatu tanpa ilmu Qs. 17:36
3) Mempelajari Al Qur’an Qs. 22:54 7:179
b. Meyakini kebenarannya
1) Meyakininya sebagai satu-satunya Diin di sisi Allah SWT Qs 3:19 6:161
2) Sebagai nikmat yang sempurna Qs. 5:3
3) Sebagai risalah yang bersifat universal Qs. 6:115
4) Sebagai jalan yang lurus Qs. 6:153
c. Menegakkannya (dalam pribadi, keluarga, masyarakat)
1) Mewujudkan Islam dalam diri sendiri Qs. 61:2-3 7:157
2) Menaati pimpinan Qs. 33:36 24:51 4:59
3) Menegakkan hukum-hukum di dalamnya Qs. 4:60 4:64-65
d. Memperjuangkannya, sebagai sistem kehidupan di masyarakat
1) Menegakkan Islam sebagai tatanan hidup Qs. 9:109-110 29:41 61:4
2) Melaksanakan dakwah Qs. 16:125 12:108
3) Amar makruf nahi munkar Qs. 3:104 3:110
4) Berjihad di jalan Allah Qs. 9:111-112
e. Menetapinya, dengan istiqomah dan shabar di dalamnya
1) Sabar dan teguh dalam pendirian Qs. 3:200 33:22-23
2) Tidak takut dan lemah karena ancaman atau ejekan Qs. 5:54 3:139
3) Tidak terpengaruh karena bujuk rayu Qs. 5:100 17:73-77
4) Bergabung ke dalam jamaah yang menegakkan Dinul Islam Qs. 18:27-28
5) Tidak memalingkan wajah atau meninggalkan majelis jamaah Qs. 18:27-28
6) Menetapinya sampai ajal menjemput Qs. 2:132 3:102
REFERENSI HADITS :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَعَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُمَا أَتَيَا أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ فَسَأَلَاهُ عَنْ الْحَرُورِيَّةِ أَسَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا أَدْرِي مَا الْحَرُورِيَّةُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَخْرُجُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ وَلَمْ يَقُلْ مِنْهَا قَوْمٌ تَحْقِرُونَ صَلَاتَكُمْ مَعَ صَلَاتِهِمْ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حُلُوقَهُمْ أَوْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَيَنْظُرُ الرَّامِي إِلَى سَهْمِهِ إِلَى نَصْلِهِ إِلَى رِصَافِهِ فَيَتَمَارَى فِي الْفُوقَةِ هَلْ عَلِقَ بِهَا مِنْ الدَّمِ شَيْءٌ
1. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab mengatakan, aku mendengar Yahya bin Sa'id mengatakan, Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dan 'Atho' bin Yasar bahwasanya keduanya pernah mendatangi Abu Sa'id Al Khudri dan menanyainya tentang sekte Haruriyah; 'apakah engkau mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? ' Ia mengatakan; 'Saya tidak tahu menahu tentang haruriyah, hanyasaja Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihi wasalalm bersabda; "Akan muncul di kalangan umat ini -dan ia tidak mengatakan dari umat ini- suatu kaum yang kalian akan meremehkan shalat kalian bila di bandingkan dengan shalat mereka, mereka membaca al Qur`an namun tidak melewati kerongkongan atau tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama sebagimana anak panah keluar dari busurnya, lantas sang pelempar melihat anak panahnya, mata panahnya hingga kain panahnya, hingga seolah-olah anak panah itu keluar dalam tempat senar, apakah ada darah yang menempel?" (HR Bukhari Muslim)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَذَكَرَ الْحَرُورِيَّةَ فَقَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ
2. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadaku Umar bahwasanya Ayahnya menceritakan kepadanya dari Abdullah bin Umar dan ia menceritakan tentang al hariuriyah, kemudian dia menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mereka keluar dari Islam, sebagaimana anak panah keluar dari busurnya." (HR Bukhari)
عن أبي تميم بن أوس الـداري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال " الدين النصيحة قلنا لمن ؟ قال : لله ولرسوله وللأئمة المسلمين و عامتهم
3. Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari radhiallahu 'anh, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Diin itu adalah kesetiaan , kami bertanya : untuk siapa ?, Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim” (HR Muslim)
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا وَعِنْدَهَا امْرَأَةٌ قَالَ مَنْ هَذِهِ قَالَتْ فُلَانَةُ تَذْكُرُ مِنْ صَلَاتِهَا قَالَ مَهْ عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ فَوَاللَّهِ لَا يَمَلُّ اللَّهُ حَتَّى تَمَلُّوا وَكَانَ أَحَبَّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَادَامَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ
4. Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya dan bersamanya ada seorang wanita lain, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: siapa ini? Aisyah menjawab: si fulanah, Lalu diceritakan tentang shalatnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: tinggalkanlah apa yang tidak kalian sanggupi, demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang menjadi bosan, dan agama yang paling dicintai-Nya adalah apa yang senantiasa dikerjakan secara rutin dan kontinyu. (HR Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الْآخِرِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ وَلَكِنْ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا كَانَتْ الْعُرَاةُ الْحُفَاةُ رُءُوسَ النَّاسِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رِعَاءُ الْبَهْمِ فِي الْبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ تَلَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ } قَالَ ثُمَّ أَدْبَرَ الرَّجُلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُدُّوا عَلَيَّ الرَّجُلَ فَأَخَذُوا لِيَرُدُّوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا جِبْرِيلُ جَاءَ لِيُعَلِّمَ النَّاسَ دِينَهُمْ
5. Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari berada di hadapan manusia, lalu seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan yang akhir'. Dia bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan berpuasa Ramadlan.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila orang yang telanjang tanpa alas kaki menjadi pemimpin manusia. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam membaca: '(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) ' (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut kembali pergi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Panggil kembali laki-laki tersebut menghadapku'. Maka mereka mulai memanggilnya lagi, namun mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ini Jibril, dia datang untuk mengajarkan manusia tentang agama mereka' (HR Muslim)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ
6. Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Islam dibangun di atas lima dasar: Yaitu agar Allah diesakan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadlan, dan haji. (HR Bukhari dan Muslim)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ جَمِيلِ بْنِ طَرِيفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ يَقُولُا جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرُ الرَّأْسِ نَسْمَعُ دَوِيَّ صَوْتِهِ وَلَا نَفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ فَقَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ قَالَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ نَحْوَ حَدِيثِ مَالِكٍ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ وَأَبِيهِ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَأَبِيهِ إِنْ صَدَقَ
7. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin Abdullah ats-Tsaqafi dari Malik bin Anas dalam riwayat yang dibacakan atasnya, dari Abu Suhail dari bapaknya bahwa dia mendengar Thalhah bin Ubaidullah berkata, Seorang laki-laki dari penduduk Nejd yang rambutnya berdiri datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami mendengar gumaman suaranya, namun kami tidak dapat memahami sesuatu yang dia ucapkan hingga dia dekat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Islam adalah shalat lima waktu siang dan malam.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan shalat sunnah dan puasa Ramadlan.' Dia bertanya, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan puasa sunnah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan (kewajiban) zakat kepadanya.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan sedekah sunnah'. Perawi berkata, Lalu laki-laki tersebut mengundurkan diri pamit sedangkan dia berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan menambahkan lebih dari ini dan tidak pula mengurangi darinya'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dia akan bahagia jika benar (melakukan-Nya) '. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Ismail bin Ja'far dari Abu Suhail dari bapaknya dari Thalhah bin Ubaidullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini seperti hadits Malik, hanya saja dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dia akan bahagia, -demi bapaknya- jika dia benar', atau dia akan masuk surga, -demi bapaknya- jika dia benar'. (HR Muslim)
" من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا عبده ورسوله، وأن عيسى عبد الله ورسوله، وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه والجنة حق والنار حق أدخله الله الجنة على ما كان من العمل " أخرجاه
8. Ubadah bin Shomit Radhiallahu’anhu menuturkan : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa yang bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang hak (benar) selain Allah saja, tiada sekutu bagiNya, dan Muhammad adalah hamba dan RasulNya, dan bahwa Isa adalah hamba dan RasulNya, dan kalimatNya yang disampaikan kepada Maryam, serta Ruh dari padaNya, dan surga itu benar adanya, neraka juga benar adanya, maka Allah pasti memasukkanya ke dalam surga, betapapun amal yang telah diperbuatnya”. (HR. Bukhori & Muslim)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
9. Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah (HR Bukhari)
زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ قَالَ تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا شَيْئًا أَبَدًا وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ فَلَمَّا وَلَّى قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا
10. Dari Abu Hurairah bahwa seorang Badui mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tunjukkanlah kepadaku pada suatu amalan yang mana jika aku mengamalkannya niscaya aku masuk surga? ' Beliau menjawab: 'Kamu menyembah Allah, tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, menunaikan zakat yang fardlu, dan berpuasa Ramadlan.' Dia berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, aku tidak akan menambah atas ini sedikit pun selamanya dan tidak pula mengurangi darinya.' Ketika dia pamit pergi, maka Rasulullah bersabda: Barangsiapa ingin melihat seorang laki-laki dari penduduk surga maka hendaklah dia melihat kepadanya'. (HR Muslim)
11. “Diriwayatkan daripada al-Musayyab bin Hazn r.a katanya: Rasulullah s.a.w menziarahi Abu Talib di saat-saat beliau tenat menghadapi sakaratul maut. Baginda dapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umaiyyah bin al-Mughirah turut berada di sana. Rasulullah s.a.w bersabda: Paman ! Ucaplah Dua Kalimah Syahadat, aku akan menjadi saksi kamu di hadapan Allah s.w.t. Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah mencelah: Wahai Abu Talib Sanggupkah kamu meninggalkan agama Abdul Mutalib? Rasulullah s.a.w tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucap Dua Kalimah Syahadat serta berkali-kali mengulanginya. Sehinggalah Abu Talib menjawab sebagai ucapan terakhir kepada mereka bahawa dia tetap bersama dengan agama Abdul Mutalib malah enggan mengucapkan Kalimah Syahadat. Rasulullah s.a.w bersabda: Demi Allah, aku akan pohonkan keampunan dari Allah untukmu sehinggalah Allah menurunkan ayat Yang bermaksud: Tidak dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman meminta ampun bagi orang-orang yang syirik sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri. Telah nyata bagi mereka bahawa orang-orang syirik itu adalah ahli Neraka. Firman Allah bersempena dengan peristiwa Abu Talib Yang bermaksud: Sesungguhnya engkau wahai Muhammad tidak berkuasa memberi hidayat iaitu petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi supaya dia menerima Islam tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakinya iaitu menurut undang-undang peraturannya dan Dia jualah yang lebih mengetahui siapakah orang-orang yang ada persediaan untuk mendapat petunjuk memeluk Islam.” (HR Bukhari Muslim)
" فإن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله "
12. Dari Itban Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala mengharamkan neraka bagi orang-orang yang mengucapkanلا إله إلا الله dengan ikhlas dan hanya mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah”. (HR Bukhari dan Muslim)
" فإن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله "
13. Dari Itban Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala mengharamkan neraka bagi orang-orang yang mengucapkanلا إله إلا الله dengan ikhlas dan hanya mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah”. (HR Bukhari dan Muslim)
"من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله"
14. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya, adapun perhitungannya adalah terserah kepada Allah”. (HR Muslim)
وَعَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : فُرِضَتْ عَلَى النَّبِيِّ ص.م الصَّلَوَاتُ لَيْـــْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ خَمْسِيْنَ .ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا,ثُمَّ نُوْدِيَ : يَامُحَمَّدُ اِنَّهُ لاَيُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ.وَاِنَّ لَكَ بِهذِهِ الْخَمْسِ خَمْسِيْنَ.
رواه احمد والنسائ والترمذى وصححه
15. Dan dari Anas bin Malik, ia berkata, ”Diwajibkan shalat-shalat itu atas Nabi SAW pada malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali, kemudian Nabi SAW dipanggil, ”Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah) ketetapan di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali ini sama dengan lima puluh kali”. (H.R. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi)
عَنْ جَابِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًَّمَ : بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ .رواه الجماعة الا البخارى والنسائ
16. Dari Jabir RA, ia berkata, ”Rasulullah SAW bersabda, ”Antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. (H.R. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
وَعَنْ مَلِكِ بنِ الْحُوَيْرِثِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًَّمَ قَالَ : صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّيْ رواه احمدوالبخارى
17. Dan dari Malik bin Al Huwairits, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, ”Shalatlah kalian seperti kalian melihatku mengerjakan shalat.” (H.R. Ahmad dan Bukhari)
عَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ مُعَاذًا رضي الله عنه إِلَى اَلْيَمَنِ ) فَذَكَرَ اَلْحَدِيثَ, وَفِيهِ: ( أَنَّ اَللَّهَ قَدِ اِفْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ, تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ, فَتُرَدُّ فِ ي فُقَرَائِهِمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيّ
18. Dari Ibnu Abbas r. bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengutus Mu'adz ke negeri Yaman --ia meneruskan hadits itu-- dan didalamnya (beliau bersabda): "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan mereka zakat dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dibagikan kepada orang-orang fakir di antara mereka." (HR Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari)
عَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ اَلْفِطْرِ, صَاعًا مِنْ تَمْرٍ, أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ: عَلَى اَلْعَبْدِ وَالْحُرِّ, وَالذَّكَرِ, وَالْأُنْثَى, وَالصَّغِيرِ, وَالْكَبِيرِ, مِنَ اَلْمُسْلِمِينَ, وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ اَلنَّاسِ إِلَى اَلصَّلَاةِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
19. Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sho' kurma atau satu sho' sya'ir atas seorang hamba, orang merdeka, laki-laki dan perempuan, besar kecil dari orang-orang islam; dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan sholat. (HR Muttafaq Alayhi)
وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: ( إِنِّي رَأَيْتُ اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: " أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ? " قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: " أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اَللَّهِ? " قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: " فَأَذِّنْ فِي اَلنَّاسِ يَا بِلَالُ أَنْ يَصُومُوا غَدًا" ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ
20. Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang Arab Badui menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu berkata: Sungguh aku telah melihat bulan sabit (tanggal satu). Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?" Ia berkata: Ya. Beliau bertanya: "Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah." Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: "Umumkanlah pada orang-orang wahai Bilal, agar besok mereka shaum." (HR Imam Lima). Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban
وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ عَامَ اَلْفَتْحِ إِلَى مَكَّةَ فِي رَمَضَانَ, فَصَامَ حَتَّى بَلَغَ كُرَاعَ الْغَمِيمِ, فَصَامَ اَلنَّاسُ, ثُمَّ دَعَا بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ فَرَفَعَهُ, حَتَّى نَظَرَ اَلنَّاسُ إِلَيْهِ, ثُمَّ شَرِبَ, فَقِيلَ لَهُ بَعْدَ ذَلِكَ: إِنَّ بَعْضَ اَلنَّاسِ قَدْ صَامَ. قَالَ: أُولَئِكَ اَلْعُصَاةُ, أُولَئِكَ اَلْعُصَاةُ )
وَفِي لَفْظٍ: ( فَقِيلَ لَهُ: إِنَّ اَلنَّاسَ قَدْ شَقَّ عَلَيْهِمُ اَلصِّيَامُ, وَإِنَّمَا يَنْظُرُونَ فِيمَا فَعَلْتَ، فَدَعَا بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ بَعْدَ اَلْعَصْرِ، فَشَرِبَ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
21. Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam keluar pada tahun penaklukan kota Mekah di bulan Ramadhan. Beliau shaum, hingga ketika sampai di kampung Kura' al-Ghomam orang-orang ikut shaum. Kemudian beliau meminta sekendi air, lalu mengangkatnya, sehingga orang-orang melihatnya dan beliau meminumnya. Kemudian seseorang bertanya kepada beliau bahwa sebagian orang telah shaum. Beliau bersabda: "Mereka itu durhaka, mereka itu durhaka."
Dalam suatu lafadz hadits shahih ada seseorang berkata pada beliau: Orang-orang merasa berat shaum dan sesungguhnya mereka menunggu apa yang baginda perbuat. Lalu setelah Ashar beliau meminta sekendi air dan meminumnya. (HR Muslim)
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: هَلَكْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ. قَالَ: وَمَا أَهْلَكَكَ ? قَالَ: وَقَعْتُ عَلَى اِمْرَأَتِي فِي رَمَضَانَ، فَقَالَ: هَلْ تَجِدُ مَا تَعْتِقُ رَقَبَةً? قَالَ: لَا قَالَ: فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ? قَالَ: لَا قَالَ: فَهَلْ تَجِدُ مَا تُطْعِمُ سِتِّينَ مِسْكِينًا? قَالَ: لَا, ثُمَّ جَلَسَ, فَأُتِي اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِعَرَقٍ فِيهِ تَمْرٌ. فَقَالَ: تَصَدَّقْ بِهَذَا , فَقَالَ: أَعَلَى أَفْقَرَ مِنَّا? فَمَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا أَهْلُ بَيْتٍ أَحْوَجُ إِلَيْهِ مِنَّا, فَضَحِكَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ، ثُمَّ قَالَ:اذْهَبْ فَأَطْعِمْهُ أَهْلَكَ ) رَوَاهُ اَلسَّبْعَةُ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
22. Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya: "Apa yang mencelakakanmu?" Ia menjawab: Aku telah mencampuri istriku pada saat bulan Ramadhan. Beliau bertanya: "Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?" ia menjawab: Tidak. Beliau bertanya: "Apakah engkau mampu shaum dua bulan berturut-turut?" Ia menjawab: Tidak. Lalu ia duduk, kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda: "Bersedekahlan denan ini." Ia berkata: "Apakah kepada orang yang lebih fakir daripada kami? Padahal antara dua batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami. Maka tertawalah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sampai terlihat gigi siungnya, kemudian bersabda: "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu." (HR Imam Tujuh dan lafadznya menurut riwayat Muslim)
قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: ( إِنَّ اَللَّهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ اَلْحَجَّ فَقَامَ اَلْأَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ فَقَالَ: أَفِي كَلِّ عَامٍ يَا رَسُولَ اَللَّهِ? قَالَ: لَوْ قُلْتُهَا لَوَجَبَتْ, اَلْحَجُّ مَرَّةٌ, فَمَا زَادَ فَهُوَ تَطَوُّعٌ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, غَيْرَ اَلتِّرْمِذِيِّ
23. Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkhutbah di hadapan kami seraya bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji atasmu." Maka berdirilah al-Aqra' Ibnu Habis dan bertanya: Apakah dalam setiap tahun, wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Jika aku mengatakannya, ia menjadi wajib. Haji itu sekali dan selebihnya adalah sunat." (Imam Lima selain Tirmidzi)
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال : اجتنب السبع المو بقات وما هن قال الشرك بالله والسحر وقتل النفس التي حرم الله الا بالحق واكل الر با واكل ما ل اليتيم والتولي يوم الزحف وقذف االمحصنات المؤمنات الغافلات
24. Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah olehmu tujuh dosa yang membinasakan. Mereka bertanya, “Apa itu?”, beliau menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada waktu perang, menuduh berzina wanita-wanita suci yang mukmin dan lalai dari kemaksiatan”. (HR Bukhari dan Muslim)
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سِمْعَانَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ فَقَالَ الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
25. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Mu'awiyah bin Shalih dari 'Abdur Rahman bin Jubair bin Nufair dari Bapaknya dari An Nawwas bin Mis'an Al Anshari dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang arti kebajikan dan dosa. Sabda beliau: "Kebajikan itu ialah budi pekerti yang baik. Sedangkan dosa ialah perbuatan atau tindakan yang menyesakkan dada, dan engkau sendiri benci jika perbuatanmu itu diketahui orang lain." (HR Muslim)
سئل صلى الله عليه وسلم أي الذنب أعظم قال : أن تدعو لله ندّاً وهو خلقك )رواه مسلم(
26. Nabi Shallallahu'alaihi wasallam ditanya tentang dosa apa yang paling besar. Beliau bersabda : engkau menyeru kepada tandingan untuk Allah Subhanahu wata’ala sedang Dia telah menciptakan kamu. (HR Muslim)
عن أبي ذر جندب بن جنادة وأبي عبدالرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال " اتق الله حيثما كنت , وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن " رواه الترمذي
27. Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”. (HR. Tirmidzi)
عن أنس رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول - قال الله تعالى : يا بن ادم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان ولا أبالي , يا بن ادم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك , يا بن ادم إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئاً لأتيتك بقرابها مغفرة - رواه الترمذي
28. Dari Anas radhiallahu 'anhu, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Allah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi)
Daftar Pustaka :
1. Abdullah Azzam, Aqidah ; Landasan Pokok Membina Ummat, Jakarta : GIP, 1994
2. Abu Bakar Jabir al Jaziri, Aqidah seorang Mukmin (Aqidatul mu’min), Solo : Pustaka Mantiq, 1994
3. Abul A’la Maududi, Dasar-Dasar Iman, Bandung : Pustaka, 1992
4. Abul A’la Maududi, Dasar-Dasar Islam, Bandung : Pustaka, 1991
5. Abul Ala Maududi, Empat Istilah dalam Al Qur’an, Surabaya : Al Ikhlas, 1985
6. Ismail Raji Al Faruqi, Tauhid, Bandung : Pustaka, 1989
7. Muhammad Abdul Hadi Al Mishri, Manhaj dan Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, Jakarta : GIP, 1992
8. Muhammad Quthb, Salah Paham Terhadap Islam, Bandung : Pustaka, 1985
9. Ohan Sudjana, Fenomena Aqidah Islamiyah Berdasarkan Qur’an dan Sunnah, Jakarta : Media Dakwah, 1994
10. Sayid Qutb, Hari akhir dalam Al Qur’an (Masyahidul Qiyamah fil Qur’an), Jakarta : Pustaka Firdaus, 1986
11. Sayyid Qutb, Inilah Islam (hadzaddiin)
12. Sayyid Qutb, Karakteristik Konsepsi Islam, Bandung : Pustaka, 1990
13. Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta : LPPI, 2005
14. Yusuf Qardhawi, Karakteristik Konsepsi Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.