1. Strategi penaklukan Kota Mekah tanpa pertumpahan darah (Islam Rahmatan Lil-Alamin).
a. Paradigma perang dalam Islam adalah dilandasi nilai transenden (Rububiyah Wahyu) bukan dimotivasi balas dendam (Qs. 12:92).
b. Pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke VIII Hijrah, Rasulloh dengan pasukan sebanyak 10.000 personil bergerak menuju Mekah secara rahasia dan berhenti disatu tempat Marruz-Zahran yang berjarak satu hari perjalanan dari Mekah, dan untuk mengejutkan penguasa Quraisy, Rasul menggunakan tatik perang Psy-War dengan perintah menyalakan api pada malam hari kepada seluruh muslimin di sekeliling perbatasan Kota Mekah.
c. Rasulullah melalui jaringan da’wah Abbas di mekah, berhasil mempengaruhi mental/jiwa Abu Sofyan sebagai Pimpinan Quraisy, bahkan sebelum pasukan Islam memasuki Mekah ia, bersama Abbas menemui Rasul menyatakan ke Islamannya.
d. Kota Mekah diblokade, dan pasukan Rasul masuk dari empat (4) sektor/jurusan dengan perintah menghindari perang kecuali digempur (jaminan keselamatan)
2. Muhammad Rasulullah dan pasukannya kaum mulimin memasuki Kota Mekah dengan aman dan terkendali kemudian Rasul bediri didepan pintu Ka’bah menyatakan manifesto politiknya :
a. Pernyataan tentang kebenaran konsep Aqidah tauhid dan hancurnya musuh-musuh Allah.
b. Kedaulatan hukum berada di bawah kekuasaan Muhammad SAW.
c. Kesombongan Jahiliyah dan kebanggaan terhadap nenek moyang dihapuskan.
d. Prinsip persamaan (Egaliterisme)
e. Jaminan keamanan dan Amnesti umum
f. Pernyataan bahwa konsep berhalisme itu adalah bhatil dan binasa (17:81) maka konsekwensinya logisnya, seluruh berhala dihancurkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.