Langkah-langkah Strategi Rasul Pra Futuh Mekah

 


  1. Penolakan Rasul terhadap upaya Abu Sofyan (pemimpin Quraisy) untuk menjalin kembali hubungan diplomatik bilateral dengan Madinah.
  2. Instensifikasi (upaya peningkatan aktivitas lebih besar) dan optimalisasi potensi ummat dalam kerangka penalikan kota Mekah, terprogram dengan baik dan aman dari aspek sekuritas.
  3. Madinah ditinjau dari aspek managerial, telah mencapai tingkat struktur organisasi politik dan militer yang kuat dan handal
  4. Mobilisasi militer, sebuah kebijakan Rasul berdasarkan pesan-pesan wahyu (Al-Baraah), pemutusan hubungan diplomatik dan perintah perang terhadap penguasa Musyrikin Mekah. Sepuluh (10) Batalyon atau kurang lebih 10.000 pasukan disiapkan dibawah pimpinan Rasulullah sebagai Panglima Perang Militer dan 4 (empat) Jenderal Militer pembantunya (Abu Ubaidah EL-Jarrah, Sa’ad bin Ubaidah El-Anshari, Zubeir  bin El-Awwam dan Khalid bin El-Walid) untuk : “Pembebasan Kota Mekah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.