Muhammad (محمد) SAW lahir di Mekkah tanggal 12 Rabiulawwal Tahun Gajah (570 M) dan meninggal di Madinah, 8 Juni 632 M. Nasabnya Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy (Fihr) bin Malik bin An Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Udad bin Muqawwim bin Nahur bin Tairah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail Alayhissalam bin Ibrahim Alayhissalam. Silsilah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat.
Nabi Muhammad SAW pada awalnya bertugas di Jazirah Arab (Mekah), namun beliau SAW diperintahkan Allah SWT untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin. Nama atau sebutan untuk kaumnya adalah Bangsa Arab, namun Rasulullah SAW secara uum diutus kepada seluruh ummat manusia. Al Quran menyebut namanya sebanyak 25 kali.
Tujuh bulan sebelum dia lahir, Abdullah bin Abdul Muthalib, ayahnya, meninggal dunia, sehingga Muhammad SAW adalah anak yatim. Sejak kecil Muhammad SAW dipelihara oleh Halimah Sa'diyah dari Bani Sa'ad kabilah Hawazin, tak jauh dari Makkah. Saat usianya 5 tahun, beliau diantarkannya ke Makkah kembali kepada ibunya, Siti Aminah bin Wahab.
Usia 6 tahun Muhammad SAW berziarah ke makam ayahnya di Madinah bersama ibunya dan Ummu Aiman. Sebulan kemudian ibunya pun meninggal dunia di Abwa dalam perjalanan kembali ke Makkah. Sejak itulah beliau menjadi yatim piatu, dan di asuh kakeknya Abdul Muthallib.
Usia 8 tahun, kakeknya, Abdul Muthalib meninggal dunia dan selanjutnya dia di bawah asuhan pamannya, Abu Thalib. Usia 12 tahun, beliau sudah ikut berdagang bersama pamannya ke Syam. Di Bushra, sebelum Kota Syam mereka bertemu dengan pendeta bernama Bukhaira yang menceritakan prediksinya bahwa Muhammad SAW akan menjadi Nabi berikutnya.
Usia 15 tahun beliau sudah aktif membantu pamannya dalam peperangan suku Quraisy dan Kinanah melawan suku Qais 'Ailan dengan tugas menyediakan keperluan peperangan. Usia 25 tahun Muhammad SAW menikah dengan Khadijah, janda kaya raya, yang sebelumnya telah mempercayainya untuk menjualkan barang dagangannya ke Syam.
Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua gelar dari suku Quraisy (suku terbesar di Mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amiin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya "yang benar". Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti "bapak Qasim", karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
Pada usia 40 tahun, pada 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M. Muhammad SAW di angkat menjadi Nabi, ketika bertahannus di Gua Hira' yang terletak di Jabal Nur. Inilah titik awal dari seluruh perubahan hidupnya dan menjadi moment terpenting dalam konteks qiyadah Nubuwah karena melakukan mitsaqu nubuwah dengan Allah Rabbul Izzati.
Pada usia 45 tahun, atau tahun kelima bi’tsah nubuwah, para sahabatnya hijrah ke Habsyah, setelah mendapat bermacam-macam gangguan, penghinaan dan penyiksaan yang luar biasa di Mekkah.
Usia 50 tahun, tahun ke-10 dari masa kenabiannya terjadilah tahun kesedihan, "Aamul Huzni" yakni meninggalnya AbuThalib dan istrinya, Khadijah. Abu Thalib sebagai pelindungnya dan Khadijah sebagai pendamping dalam perjuangannya. Pada 27 Rajab tahun ke-11 dari masa kenabiannya, beliau mengikuti program Isra dan Mi’raj, diberangkatkan oleh Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, terus naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Sholat.
Beliau SAW berjuang 13 tahun lamanya menegakkan agama Allah di Makkah. Atas perintah Allah pula beliau melakukan hijrah ke Yatsrib sebagai tahapan terpenting yang membedakan perjuangan beliau di Mekkah dan Madinah. Pada usia 53 tahun, bersama Abu Bakar, Rasulullah SAW melakukan perjalanan selama 500 KM menuju Yatsrib dengan hanya berjalan kaki dan bergantian menunggang unta dengan Abu Bakar. Sekali waktu beliau menunggang unta, dilain waktu beliau berjalan sementara Abu Bakar menunggang unta. Sejak hijrah inilah, perhitungan tahun Islam dimulai.
Pada 12 Rabiul Awwal 1 H., 24 September 622 M., Nabi Muhammad dan Abu Bakar memasuki Kota Yatsrib, dan sejak itulah Yatsrib dirubah namanya menjadi Madinatun Nabiy yang selanjutnya disebut Madinah Al Munawwarah. Selama 10 tahun Rasulullah SAW membangun Daulah Islamiyah di wilayah Madinah. Selama itu pula wilayah Madinah sepenuhnya tershibghah dengan Al Quran dan tuntunan Sunnah Rasulullah SAW.
Pada 12 Rabiul awwal 11 H., 8 Juni 632 M, Nabi Muhammad wafat dengan meninggalkan dua pusaka kepada seluruh umatnya. "Kutinggalkan untukmu dua perkara, tidaklah kamu sesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al Qur'an) dan Sunnah rasul-Nya (Al Hadits)." Pusaka lainnya yang Rasulullah SAW sampaikan adalah pesannya kepada seluruh ummatnya untuk senantiasa berpegang kepada sunnahnya dan sunnah Khulafaur Rasyidin, yaitu para Khalifah (penguasa) yang berdasar Manhaj Nubuwah.
Rasulullah Muhammad SAW wafat dan meninggalkan Semenanjung Arab yang telah bersatu dalam pemerintahan tunggal Islam di bawah komandonya dan seluruhnya telah menerima Islam sebagai Din wad Dawlah.
Lengkapnya kisah Rasulullah SAW lihat DISINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.