1. Sajdah. Pada ayat-ayat sajdah disunahkan melakukan sujud tilawah. Sujud ini dilakukan di dalam atau diluar shalat, disunahkan pula bagi yang membaca dan yang mendengarkannya. Hanya saja ketika didalam shalat, sujud atau tidaknya tergantung pada imam. Jika imam sujud, makmum harus mengikuti, dan begitu pula sebaliknya. Ayat Sajdah terdapat dalam surat: 7:206, 13:15, 16:50, 17:109, 19:58, 22:18, 22:77, 25:60, 27:26, 32:15, 38:24, 41:37, 53:62, 84:21, 96:19.
2. Saktah ( س ) yaitu berhenti sejenak tanpa bernafas. Ada didalam surat: 18:1-2, 36:52, 75:27, 83:14. Contoh: كَلاَّ بَلْ رَانَ
3. Isymam, yaitu menampakkan dhammah yang terbuang dengan isyarat bibir. Isymam hanya ada di surat Yusuf ayat 11, pada lafazh لاَ تَأْمَنَّا. Isymam harus belajar dengan cara melihat langsung/talaqqi kepada guru yang mengerti betul pengucapan isymam dengan benar.
4. Imalah, artinya pembacaan fat-hah yang miring ke kasrah. Imalah ada di dalam surat Hud ayat 41, pada lafazh بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا dibaca “majreha”.
5. Tas-hil, artinya membaca hamzah yang kedua dengan suara yang ringan atau samar. Tas-hil dibaca dengan suara antara hamzah dan alif. Terdapat di dalam surat Fushshilat ayat 44, pada lafazh
أَأَعْجَمْيٌّ hamzah yang kedua terdengar seperti ha’ menjadi “aha’jamiyyun”.
6. Nun Al-Wiqayah, yaitu nun yang harus dibaca kasrah ketika tanwin bertemu hamzah washal, agar tanwin tetap terjaga.
Contoh: نُوْحٌ ابْنَهُ – جَمِيْعًا الَّذِيْ
7. Ash-Shifrul Mustadir, yaitu berupa tanda (O) di atas huruf mad yang menunjukkan bahwa mad tersebut tidak dibaca panjang, baik ketika washal maupun waqaf (bentuknya bulatan sempurna, dan biasanya terdapat di mushaf-mushaf timur tengah). Contoh:
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُواْ
8. Ash-Shifrul Mustathilul Qa’im, yaitu berupa bulatan lonjong tegak (0) biasanya diletakkan di atas mad. Mad tersebut tidak dibaca panjang ketika washal, namun dibaca panjang ketika waqaf.
Contoh: أَنَاْ خَيرٌ – لَكِنَّاْ
9. Naql, yaitu memindahkan harakat hamzah pada huruf sebelumnya.
Contoh: ﺑِﺌْﺲَ الاِسْمُ dibaca بِئْسَلِسْمُ
10. Shifir, yaitu tanda kecil berbentuk bulat atau lonjong diatas huruf yang tidak boleh dibaca panjang. Perhatikan bagian sebelumnya.
11. Hamzah Washal, yaitu huruf tambahan yang hanya dibaca ketika hamzah tersebut berada di permulaan bacaan, tetapi tidak dibaca jika bersambung dengan kata sebelumnya.
a. Fathah, apabila hamzah washal bertemu dengan lam ta’rif
التَّئِبُوْنَ Qs. 9:112
b. Dhommah, apabila huruf ketiga pada kata kerja berharakat dhommah, kecuali pada surat al ahqaf:4 dibaca dengan kasroh mengikuti hukum ibdal
ادْعُ Qs. 16:125
c. Kasroh, apabila pada kata nama mashdar tanpa lam ta’rif yang terdiri dari lima atau enam huruf
اهدِنَا
Qs. 1:6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.