Ujian dan Hambatan Dalam Perjuangan Para Nabi



Perjuangan para Nabi dan Rasul akan selalu mendapat ancaman, tentangan, hambatan dan gangguan dari penguasa setempat. Dengan perkembangan dunia yang semakin maju, penentangan ini datang bukan dari penguasa setempat saja, tetapi juga datang dari penguasa dunia masa kini yang membangun hegemoni dan supremasi tatanan jahiliyah (Qs. 5:50) yang berbasis kepada hawa nafsu (Qs. 23:71 45:23 25:43) dan keinginan sesat (umanniyannahum Qs. 4:119), dengan menggunakan teknologi komunikasi canggih dan hegemoni bahasa.

Dengan pengungakapan yang sangat bagus Al Qur'an menyebutkan character assasination (pembunuhan karakter) yang dilakukan kaum jahiliyah kepada para Nabi. Tak seorangpun Rasul diutus oleh Allah melainkan akan mendapat ejekan, caci maki dan hinaan, bahkan tuduhan sebagai orang gila, tukang sihir dan lain sebagainya (Qs. 15:11 18 56 21 41 43:6-7 51:52 13:32 36:30)

Ujian datang sebagai bentuk cobaan dari Allah agar kaum muslimin terseleksi mana yang terbaik amalannya (Qs 29:2-3), juga untuk menyeleksi mana yang mukmin dan mana yang munafik (Qs. 9:47), seleksi ini juga berguna untuk menentukan kadar kualitas mukmin yang layak dan tidak layak untuk berperang pada jalan Allah (Qs. 2:249). Ujian adalah seleksi untuk mendapatkan, kualjtas mukmin yang terpaik, seperti membedakan antara mana yang buih dan mana yang besi. (Qs. 13:17)

Bentuk ujian dibedakan dua macam, jika datangnya dari luar konfigurasi mukmin maka Al Our'an menggunakan istilah fitnah, seperti dalam Qs. 64:14-15 ada diantara anak, pasangan (zawj) dan harta yang menjadi fitnah, berarti anak, zawj dan harta menjadi cobaan bagi seorang mukmin di dunia. Jika cobaan datangnya dari dalam konfigurasi mukmin maka itu dinamakan dengan bala' seperti di dalam Qs. 2:124 ketika Ibrahim AS diuji dengan beberapa "kalimat'' dan setelah lulus ujian ia mendapat kedudukan imamah dari Allah yang juga dikaruniai kepada penerus perjuangannya yang tidak berbuat zhalim.

Sedemikian beratnya ujian dari Allah baik dalam bentuk fitnah, sampai-sampai orang-orang mukmn menjerit mengharap pertolongan dari Allah (Qs. 2:214) dan Allah menjawab, sesungguhnya pertolongan Allah itu teramat dekat Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang berjuang menegakkan din-Nya dengan shabar dan istiqomah (Qs. 41:30-31 6:34 47:7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.