Klasifikasi Manusia Menurut Al Quran

1. Mu'minin
Iman berasal dari kata "aamana, yu minu, iymaanan" artinya percaya, kepercayaan atau keyakinan. Menurut Sayid Sabiq, iman adalah membenarkan sesuatu tanpa bimbang dan ragu. Menurut istilah adalah keyakinan yang sebenar-benarnya tanpa keraguan sedikitpun dan benar-benar ke luar dari isi hati yang murni. Keyakinan tersebut diikrarkan melalui lisan dan direalisasikan dalam amal perbuatan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah : "'Aqdun bil qalbi (meyakini dalam hati), waiqrarun billisani (mengikrarkan dengan lisan), wa'amahm bil arkan (melaksanakan dengan perbuatan)".

Iman terkategorisasi dalam dua jenis yaitu iman dalam konteks institusional (struktural) dan iman dalam konteks behavioral (perilaku). Iman dalam pengertian perilaku sebagaimana sabda Nabi SAW selalu mengalami fluktuasi, kadang naik iyazid) dan kadang turun (yanqush). Yang menjadi batasan adalah bahwa fluktuasi iman ini tidak boleh menyentuh dan ke luar dari garis batas iman institusional (struktural) yaitu ke luar dari Dinul Islam. Ke luarnya seseorang dari DInul Islam tapi setelah itu hendak kembali masuk ke dalam Ad Diin maka hanya ada satu kesempatan saja untuk bertaubat, setelah itu tidak ada taubat untuk kedua kalinya. Perhatikan Qs. 4:137. Kepada mu'min yang struktural inilah diserukan untuk beribadah kepada-Nya (Qs. 2:21), bentuk seruannya adalah "Ya ayyuhalladziitKt amartu".

Beberapa pandangan Al Our'an tentang mukminin :
a) Mukmin yang ideal disebutkan pada ayat-ayat sebagai berikut Qs. 8:2-4 9:112 25:63-74 23:1-11 33:36)
b) Iman sebagai kebalikan dari Kufr (Qs. 47:12  30:15-16  4:76  3:100-101 16:106 3:177 32:18 49:7)
c) Mukmin senantiasa bersyukur atas karunia dan nikmat dari Allah (Qs. 27:40 39:7 14:7 6:63-64 32:6-9 28.73)
Sifat-sifat mu'minin:
a) Menegakkan al-wata (interdependensi) didalam tubuh jama'ah, beramar ma'ruf dan nahi munkar, menegakkan sholat dan zakat, menaati Allah dan Rasul (Qs. 9:71)
b) Bila disebut asma Allah gemetar hatinya, bertambah imannya ketia mendengar dirosah, bertawakkal, menegakkan sholat, menafkahkan rizki (Qs. 8:2-4)
c) Apabila diperingatkan ayat Allah menyungkur sujud, bertasbih dan memuji Allah, lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, berdoa dengan harap cemas dan menafkahkan rizki (Qs. 32:15-16)
d) Beriman kepada Allah dan Rasul, tidak ragu-ragu dan berjihad dengan harta dan jiwa (Qs. 49:14-15)
e) Khusyu dalam sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan laghwah. menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah dan janji-janjinya, memelihara sholatnya (Qs. 23:1-11)
f) Bertaubat, beribadah, memuji Allah, melawat, ruku' dan sujud, amar ma'ruf dan nahi munkar, memelihara hukum Allah (Qs. 9:112)
g) Tidak memiliki pilihan lain jika Allah dan Rasul-Nya sudah menetapkan suatu perkara (Qs. 33.36 24:51)
h) Berperang di jalan Allah, sabilillah, bukan sabili Thagut (Qs. 4:76)
i) Keimanan seseorang akan diuji (Qs. 2:214 29:2-3 29.10-11 33:9-12)
Balasan Allah Bagi Mu'minin :
a) Allah memberikan perlindungan-Nya (Qs. 2:257)
b) Allah memberikan petunjuk-Nya (Qs. 22:54 64:11)
c) Allah memberikan pertolongan-Nya (Qs. 40:51)
d) Allah memberikan penjagaan-Nya (Os. 10:98)
e) Allah memberikan barokah dari langit dan bumi-Nya (Qs. 7:96)
f) Allah memberikan ketenangan bathin kepadanya (Qs 13:28 48:4)
g) Allah menjadikannya pemimpin (Qs. 24:55)

2. Muttaqin
Makna Taqwa secara lughoh adalah menjauhi, yaitu menjauhi kemurkaan Allah dan apa-apa yang dibenci-Nya. Apa yang dibenci Allah adalah hal-hal yang dilarang-Nya dan meninggalkan apa-apa yang diperintah-Nya. Karena itu secara istilah, taqwa adalah mengikuti perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Asas taqwa adalah takut dan cinta kepada Allah, ada orang yang karena takut kepada Allah maka akan muncul sifat Taqwa pada dirinya, demikian pula ada orang yang sedemikian cinta kepada Allah maka kemunculan sifat Taqwa akan mudah baginya.

Al Hasan Al Bashri berkata,
المتقون اتَّقَوا ما حُرِّم عليهم ، وأدَّوا ما افْتُرِض عليهم

“Orang yang bertakwa adalah mereka yang menjauhi hal-hal yang diharamkan dan menunaikan berbagai kewajiban.”

Allah memerintahkan kepada setiap muslim untuk bertaqwa agar Taqwa tersebut dapat menjadi penolong dan kemudahan baginya untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (Qs 3:200). 

Perintah tersebut muncul dalam berbagai kondisi dan bentuk:
a) Bertaqwa dan carilah washilah (Qs. 5:35)
b) Bertaqwa dan gunakan Qawlan Sadidan (Qs. 33:70-71)
c) Bertaqwa dan hendaklah bersama-sama Shiddiqin (Qs. 9:119)
d) Bertaqwa dan perbaikilah hubungan antara Mu'min (Qs. 8:1)
e) Bertaqwa dan tinggalkanlah Riba (Qs. 2.278-279)
f) Masuklah ke dalam rumah itu dari pintunya dan bertaqwalah (Qs. 2:189)
g) Bertaqwa dan peliharalah hubungan silaturrahmi (Qs. 4:1)

Ibadah bagi seorang mu'min dilakukan agar mencapai peringkat muttaqin yaitu mencapai kesiapan penuh dan kesanggupan total untuk menzahirkan kehendak Allah dan Rasul-Nya (Qs. 2:20-21). Ini hanya bisa dilakukan dengan kesungguhan dan kontinuitas. Karena itu perintah untuk bertaqwa juga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dengan sebenar-benar taqwa (Qs. 3:102), yang menjadi ukuran adalah taqwa sesuai dengan kadar kemampuan (Qs. 64:16). Taqwa dalam pengertian ini hanya bisa diterapkan dalam sebuah institusi (bunyan), dengan 'amal jama'i dan bukan 'amal fardhiyah.

Setiap penerjemahan risalah bumi Allah akan menuntut kehadiran Institusi Perjuangan Islam, dimana didalamnya ada kepemimpinan Islam yang memiliki kewenangan pengaturan warga didalamnya. Setiap Nabi dan Rasul, serta Ulul Amri yang melanjutkan estafeta kepemimpinan tersebut akan menuntut ketaatan dan kepatuhan sebagai indikator ketaqwaan seseorang, karena itu ketaqwaan akan selalu identik dengan ketaatan dan kepatuhan. Dan ini bisa dilihat dalam kisah-kisah Nuh AS (Qs. 26:107-108), Hud AS (Qs. 26:125-126), Luth AS (Qs. 26:162-163), Syu'aib AS (Os. 26:178-179).

Sebagai suatu sikap mental taqwa menjadi penting sebab ia :
a) Sebaik-baik bekal di dunia (Qs. 2:197)
b) Indikator kualitas seorang muslim (Qs. 49:13)
c) Modal perencanaan masa depan (Qs. 59:18)
d) Indikator husnul khotimah (Qs. 3:102)
e) Pakaian terbaik (Qs 7:26)

Sifat-Sifat Muttaqin :
a) Mereka beriman kepada yang ghaib, menegakkan sholat, menafkahkan rizki yang dimiliki, beriman kepada kitab suci, yakin akan adanya hari akhir (Qs. 2:2-4)
b) Menafkahkan hartanya diwaktu sempit dan lapang, mampu menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain, jika mereka menganiaya diri sendiri mereka langsung ingat dan mohon ampun kepada Allah (Qs. 3:134-135)
c) Jika ditimpa was-was dari syaithan mereka ingat kepada Allah (Qs. 7:201)
d) Al Qur'an benar-benar menjadi petunjuk dan pelajaran bagi muttaqin (Qs. 3:138 69:48 11:97)
e) Selalu mengambil pelajaran dari kisah-kisah ummat terdahulu (Qs. 2:66)
f) Jika sudah melihat tanda-tanda kematiannya, akan berwasiat dalam masalah harta (Os
2:180)
g) Menepati janji, termasuk perjanjian dengan musyrikin (Qs 3:76 9:4)
h) Menepati janji bila sudah berjanji, sabar dalam kesempitan, penderitaan dan juga dalam peperangan (Qs. 2:177)
i) Mereka sangat takut akan datangnya hari kiamat (Qs. 21:48-49)
Janji-Janji Allah bagi muttaqin :
a) Allah akan selalu bersamanya (Qs. 2:194)
b) Allah akan memberinya jalan ke luar dari setiap permasalahan hidupnya juga akan diberi-Nya rizki dari arah yang tidak disangkanya (Qs. 65:2-3)
c) Allah akan mudahkan baginya setiap urusan-urusannya (Qs. 65:4)
d) Allah akan memberikan keberkahan dari langit dan bumi (Qs. 7:96)
e) Mereka tidak bersedih hati sebab yakin akan janji-janji Allah (Qs. 10:62-64)
f) Allah akan memberikannya furqon, kemampuan membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, termasuk mampu membedakan mana negara yang haq dan mana negara yang bathil (Qs. 8:29)
g) Allah akan memberinya petunjuk / Al-Huda (Qs. 2:2)
h) Allah menjadi wali (pelindung, penolong) mereka (Qs. 45:19)
i) Mendapat pahala disisi Allah (Qs. 2:103)
j)  Allah hanya menerima 'amalan dari muttaqin (Qs. 5:27)
k) Mereka diwafatkan Allah dalam keadaan thayyib (baik) dan para malaikat memberinya
salam (Qs. 16:30-32) 
1)  Kecintaan Allah bagi Muttaqin (Qs. 9:4) 
m) Pertolongan Allah bagi Muttaqin (Qs 10:62-63)
n) Kemuliaan Allah kepada seseorang diukur dari kadar ketaqwaannya (Qs. 49:13) 
o) Akan ditempatkan Allah di surga (Qs. 54.54-55 16:30-31) 
p) Muttaqin tidak akan disentuh oleh azab Allah (Qs. 39:61)

Usaha-Usaha untuk memperoleh derajat taqwa :
a) Dengan menjalankan ibadah (Qs. 2:21), termasuk ibadah yang sangat berat adalah puasa (Qs. 2:183)
b) Dengan memegang teguh perjanjian (bay'at, ahd, 'aqd, mitsaq) yang pernah dibuat dan selalu mengingat isi perjanjian tersebut (Qs. 2.63)
c) Dengan menegakkan hukum-hukum Jama'ah (Qs. 2:179)
d) Dengan bersikap konsisten dan istiqomah berada pada jalan yang bertabur rahmah dan ridho Allah SWT (Qs. 6:153)
e) Dengan memegang teguh dan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
(Qs. 7:171)

3. Kafirin
Kafir berasal dari kata "kafaro" bermakna menyembunyikan, menutupi. Secara istilah adalah orang yang menutup hatinya dan tidak mau menerima kebenaran yang datang dari Allah. (Qs. 2.6-7). Orang kafir adalah seburuk-buruk makhluq (Qs. 7:179 8:55 98:6 9:213). Orang kafir ada dua macam yaitu kafir ahli kitab dan kafir musyrikin (Qs. 98:1 4:101), kafir ahli kitab yaitu ummat yang memiliki kitab suci yang diturunkan para Nabi tapi tidak mau mengikuti manhaj kekhalifahan para Nabi tersebut, sedangkan kafir musyrikin yaitu orang-orang yang mempersekutukan Allah dan tidak mengakui Din Islam.

Struktur inti konsep Kufr bertumpu pada 9 (sembilan) hal sebagai berikut
a) Unsur 'rasa tak bersyukur' dalam kufr (Qs. 14:28-29 2:152 16:78-83)
b) Kufr sebagai lawan dari Iman (Qs 54:24-25 38:4-5 34:31)
c) Hati orang Kafir (Qs. 2:74 41:3-5 83:14 22:45-46 6:25)
d) Kufr dan Syirik (Qs 6.106 5:72-73 24:39)
e) Kufr :'berjalan pada jalan kesesatan'(Qs. 17:15-16 6:117 3:164 4:165-167 7:59-61 16:36 7:178-179)
f) Hawa penyebab terjadinya Dhalal (Qs. 6:56 28:50 19:59 45:23)
g) Sikap sombong (Qs. 7:75-76 31:18-19 37:35-36 23:45-47 27:13-14 7:146 40:71-76 40:56)
Bagha(Qs. 42:27 28:76-78 10:90)
Batira(Qs. 28:58)
'Ata(Qs. 25:21 65:8 7:166)
Tagha (Qs. 5:68 18:80 91:31-32)
Istighna (Qs. 96:6-7 92:8-11)
Jabbar (Qs. 40:35 19:12-14 19:31-32)
h) Memperolok-olok wahyu (Os. 15:94-96 21:36 18:106 23:109-110)
i) Suka membantah (Qs. 40:4-5 18:56 22:8-9 40:35 18:54)

Sifat-sifat Orang Kafir adalah sebagai berikut:
a) Mengingkari nikmat yang telah diberikan Allah sebagai nikmat-Nya (Qs. 14:32-34 16:78-83)
b) Taqlid terhadap kepercayaan dan ajaran nenek moyang (Os. 2:170-171  5:103-104)
c) Tidak beriman kepada seruan Rasul, sekalipun didakwahi tetapi tetap tidak mau beriman (Qs. 6:25-47 18:57 20:134-135)
d) Sibuk memikirkan harta dan anak, tetapi melupakan urusan ukhrawi (Qs. 3:10-12,116)
e) Memperolok-olok ayat Allah dan Rasul-Rasul Allah (Qs. 18:106 23:109-110), memperdebatkan ayat-ayat Allah (Qs 40:4-5 18:56)
f) Mengambil sesembahan selain Allah untuk dijadikan pelindung (Qs. 19:77-81)
g) Mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain (Qs. 6.1 40:12 5:72-73)
h) Berpaling dari ketaatan kepada Allah dan Rasul (Qs. 3:32)
i) Mengkhianati perjanjian yang telah diambil dari mereka (Qs. 8:55-56)
j)  Menghalangi manusia dari jalan Allah (Qs. 4:167 47:1)
k) Diperingati atau tidak sama saja (Qs. 2.6-7)
1)  Beriman sebagian dan kafir sebagian (Qs. 4:150 2:85)
m) Tidak berhukum kepada hukum Allah (Qs. 5:44)
n) Mengambil perlindungan dan pertolongan kepada Thagut (Qs. 2:257 4.76) 

Kehinaan bagi orang-orang kafir :
a) Hatinya mengeras sehingga tidak bisa lagi menerima hidayah Allah (Qs. 5:13) bahkan sekalipun malaikat turun kepada mereka dan orang mati berbicara kepada mereka, mereka tetap menolak (Qs. 6:111)
b) Allah mengunci pendengaran, penglihatan dan hati mereka sehingga Al Our'an tidak bisa menjadi konsumsi ruhani mereka (Qs. 2:7)
c) Amal-amalnya laksana fatamorgana ditanah yang datar (Qs. 24:39)
d) Mendapat azab Allah di akhirat dan kekal selama-lamanya di neraka (Qs. 3:106 64:10 4:56)
Sikap mu'min terhadap orang kafir :
a) Tidak menjadikan mereka sebagai teman (Qs. 3:118-120 60:1 4.140)
b) Tidak menjadikan mereka sebagai pemimpin (Qs 3:28 4:144 4:139)
c) Bersikap keras kepada mereka (Qs. 48:29 5:44)
d) Perangi mereka (Qs. 4:88-91 9:73 66:9)
e) Tidak ada hubungan kasih sayang walau ada hubungan ke luarga (Qs. 58:22 9:23) 

4. Fasiqin
Iblis La'natullah pada mulanya adalah bagian (warga) dari Kerajaan Allah yang ada dilangit (Malikus Samawah), sama dengan warga lainnya yaitu para malaikat Allah (Qs. 2:30). Namun karena Iblis tidak mengakui Kekhalifahan Adam AS, dengan dalih bahwa Adam tercipta dari tanah sedangkan ia tercipta dari api, maka Allah SWT melempar dan mengeluarkan Iblis dari Malikus Samawah-Nya. Al Our'an mengistilahkan perilaku Iblis tersebut dengan fafasago 'an amrihi (Qs. 18:50). Iblis adalah orang pertama berperilaku Fasik atau dengan kata lain menjadi Fasik, karena membangkang terhadap perintah Allah ('an amrihi), sebagai pemangku Kerajaan Langit dan Bumi

Istilah fasik dalam Al Our'an selalu terkait dengan masalah kelembagaan. Manakala ada seseorang yang pada mulanya berada didalam Kerajaan Allah di bumi (Malikul Ardhi) atau Mulkiyatullah, namun jika ia membangkang kepada perintah/maklumat/ ketentuan /aturan lembaga, maka orang tersebut disebut dengan fasik dan ia mengikuti jejak Iblis La'natullah.

Secara bahasa (lughoh) Fasik berasal dari kata fasago yang artinya mendurhakai (Qs. 18:50 17:16). Secara istilah (ishthilaahan), Fasik adalah ke luar dari Tha'at (khuruj 'anith tha'at), tidak menaati pimpinan, tidak menaati aturan, ke luar dari perintah, melaksanakan apa yang dilarang dan menjalankan apa yang dilarang jama'ah (atau pimpinan jama'ah). Fasik adalah lawan dari Iman, tidak mungkin keduanya berada dalam tempat yang sama, hati yang sama. Hanya salah satu yang akan menempati hati, apakah iman atau fasik (Qs. 49:6) Sekalipun orang mu'min dan orang fasik berada didalam (atau pernah berada didalam) jama'ah, keduanya berbeda (Qs 32:18)

Ciri-Ciri Fasik
a) Mengolok-olok sesama warga jama'ah dengan ismul fusug (panggilan kefasikan) (Qs. 4911).
b) Menyulitkan atau membuat sulit persaksian dalam masalah transaksi, seperti transaksi hutang piutang, perdagangan maupun transaksi lainnya. Terkhusus transaksi dengan sesama warga jama'ah (Qs. 2:282)
c) Mudah dipengaruhi oleh pihak eksternal yang ingin menghancurkan jama'ah (Os 43:54)
d) Tidak pernah menepati janjinya (Qs. 7:102)
e) Lebih mencintai ke luarganya, harta kekayaannya, perniagaan/usaha /pekerjaannya, rumah tinggalnya dari pada Allah. Rasul dan berjihad (atau berprogram) di jalan-Nva (Os 9:24)
f)  Menyatakan sumpah kepada pimpinan jama'ah tetapi hanya untuk menipu (Qs. 9:96)
g) Melanggar perjanjian, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambung dan membuat kerusakan dibumi (Qs. 2:27)
h) Mengambil orang musyrik sebagai penolong, pelindung dan teman setia (waliy) (Qs. 5:81)
i) Hati mereka keras karena tidak pernah berdzikir dan tidak mempelajari Al Qur'an (Qs.
57:16)
j) Tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, menurut Hukum Islam (Qs. 5:47)
k) Melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa akan dirinya sendiri (lupa akan tugasnya, lupa akan programnya di jama'ah) (Qs. 59.19) 
I)   Menuduh warga jama'ah  lainnya  melakukan  kemaksiatan,  tetapi  tidak bisa membuktikannya, tidak bisa menunjukkan buktinya (Qs. 24:4) 
m) Tidak mempercayai janji Allah akan tegaknya Khilafah dibumi (Qs. 24:55) 
n) Tidak membenarkan (mushoddiq) terhadap Kepemimpinan Manhaj Risalah yang telah terbentuk (diproklamirkan) sebelumnya (Qs. 3:81-82) 
o) Mengingkari ayat-ayat yang diturunkan Allah (Qs. 2:99)
p) Memakan daging hewan yang disembelih dengan tidak menyebut atau atas nama Allah (Qs. 6:121)
q) Mengerjakan apa yang tidak diperintahkan pimpinan jama'ah atau berbuat sebaliknya (Qs. 2:59)

Orang-orang yang melakukan apa yang disebutkan diatas disebut dengan orang fasik, paling tidak berpotensi menjadi fasik, sehingga dikemudian hari khuruj lanith tha'at kepada pimpinannya sendiri, kepada jama'ahnya sendiri.

Sikap Mu'min Terhadap Orang Fasik
a) Berdoa kepada Allah agat dipisahkan dan dijauhkan dari orang-orang tasik (Qs. 5:25). Lingkungan berpengaruh dalam pembentukan opini dan sikap, karena itu jauhi orang-orang fasik agar tidak menjadi fasik, atau berperilaku, berciri-ciri seperti fasik.
b) Jangan bersedih hati terhadap azab dan kehinaan yang Allah turunkan kepada orang-orang fasik, sekalipun mereka adalah orang-orang yang sejama'ah (atau pernah berjama'ah) dengan kita (Qs 5:26)
c) Tidak mensholatkan janazahnya dan tidak berdiri diatas kuburannya (Qs. 9:84)
d) Jika orang fasik dengan ciri-ciri dialas datang membawa berita, tabayyunlah (cross-check lah). Agar tidak membawa mushibah kepada yang lain (Qs. 49:6)

Balasan Bagi Orang Fasik
Orang-orang yang mengerjakan kefasikan pada hakikatnya adalah orang kafir juga (Qs. 46:20). Karena itu azab Allah sangat keras akan ditimpakan kepada orang fasik, mereka akan dihinakan baik di akhirat maupun kontan di dunia. Balasan bagi orang fasik adalah :
a) lnfaq, zakat (pada prinsipnya adalah seluruh amal ibadah mereka) didalam jama'ah tidak akan pernah diterima oleh Allah, baik dilakukan dengan senang maupun terpaksa (Qs. 9:53)
b) Allah akan memberikan kehinaan kepada orang fasik kontan di dunia (Qs. 59:5). Karena akhir kehidupan orang fasik akan terlihat jelas sebagai su'ul khatimah.
c) Allah tidak akan memberikan hidayah kepada orang-orang fasik (Qs. 5:108 61:5 9:24), orang fasik akan berjalan dengan tanpa arah, tanpa petunjuk, dan akhirnya tersesat dari jalan-Nya.
d) Karena itu sudah pasti Allah akan menyesatkan orang-orang fasik (Qs. 2:26)
e) Memohonkan ampun atau tidak bagi dosa-dosa mereka hasilnya samaja, Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa mereka (Qs. 9:80 63:6), Kesalahan terberat mereka adalah bukan pengertian dosa dalam masalah ibadah (khash) tetapi kesalahan mereka adalah pada ketaatan dan kepatuhan kepada (pimpinan) jama'ah
f) Allah akan membinasakan orang-orang fasik pada hari akhir (Qs. 46:35)
g) Allah akan mengazab kota-kota (qaryah) yang penduduknya fasiq (Qs. 29:34)
h) Allah akan mencoba penghidupan (kehidupan ekonomi) orang fasik dengan jalan menguji, memberikan ujian terhadap usaha-usaha, perdagangan dan pekerjaan yang mereka lakukan (Qs. 7:163)
i) Allah akan mengazab mereka dengan azab yang sangat keras ('adzabin ba'iys) (Qs 7:165)
j) Dan akhirnya Allah akan menempatkan mereka di neraka. Setiap hendak ke luar dari neraka, mereka dikembalikan kepadanya dengan di seru : "Rasakan siksa neraka ini yang dahulu kamu dustakan." (Qs. 32:20)

Kisah Kaum Fasiq
Kehinaan dan azab Allah tersebut dapat dilihat jejak-jejak sejarahnya, bahkan sampai sekarang. Janji Allah bahwa Allah akan memperlihatkan kepada seluruh jajaran jama'ah mereka-mereka yang berada didalam Darul Fasiqin, yang akan Allah timpakan kehinaan bagi mereka di dunia, agar menjadi pelajaran (Qs. 7:145). Seperti yang terjadi pada kaum Nabi Luth (Qs. 21:74), kaum Nabi Nuh (Qs. 51:46), kaum Fir'aun (Qs. 28:32 27.12 43:54).

Ada satu cara agar bisa ke luar dari kefasikan, yaitu dengan jalan taubat dan memperbaiki diri. (Qs. 24:5). Taubat bukan dengan sembarang taubat, sebab pada beberapa perkara tahkim yang berat, proses pertaubatannya ditentukan oleh jama'ah, jadi tidak hanya sekedar dengan jalan istighfar (Qs. 4:64-65). Jika tidak dilakukan maka kehinaan akan menunggu orang-orang fasik baik di dunia maupun di akhirat. Bisa dibayangkan dengan ayat-ayat tersebut diatas, manakala Allah sudah menurunkan azab dan kehinaannya kepada orang-orang fasik, maka tertutuplah kasih sayang Allah, terputuslah benang merah yang menghubungkan Allah dan orang tersebut, sehingga terputus pula ar-rahmah, ar-rahiim, hidayah dari Allah SWT.

Mereka telah mengenal Manhaj Risalah ini, bahkan telah menjadi bagian dari Mulkiyah-Nya, namun karena mereka menolak tha'at seperti menolaknya Iblis, mereka membangkang seperti membangkangnya Iblis, Allah menempatkan kedudukan mereka pada kedudukan yang teramat rendah, hina bahkan lebih rendah dan hina dari pada hewan dan tumbuhan. Semakin tinggi posisi dan tanggung jawab mereka, maka dengan kefasikan yang dilakukan mereka hanya akan mempertinggi tempat jatuh. Na'udzu billahi min dzalik Tsumma na'udzu billahi min dzalik.
5. Munafiqin
Munafig berasal dari kata "nqfaqo", maknanya melahirkan sesuatu yang berlawanan dengan hati nuraninya, orang yang dzahirnya menyatakan beriman tetapi hatinya kufur. (Qs. 2:10 9:68) Sifat-sifat Orang Munafiq adalah sebagai berikut:
a) Tidak berpendirian jelas dan tetap (Qs. 4:142  57:14)
b) Tidak dapat dipercayai sama sekali (Qs. 9:75-79 59:11-12)
c) Perkataannya bohong dan dusta (Qs. 2:8-10 2447-50)
d) Sumpah dan janjinya tidak ditepati (Os. 4:60-63  9.74 9:62-66 63:1-3)
e) Amal ibadahnya riya/ingin dipuji, termasuk sholat (Qs. 8:49 4:142)
f) Suka bergaul dengan orang yang memusuhi Islam (Qs. 4:130-135)
g) Suka curiga terhadap kegiatan Islam (Qs. 9:63 63:4 )
h) Suka berbuat kerusakan (Qs. 2:11-12 2:204-206 5.33)
i) Enggan berjihad/berperang/berdakwah (Qs. 9:86-87 4:72-73)
j)   Lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah (Qs. 59:11-14)
k) Tidak suka berhukum kepada Hukum Allah (Qs. 59:15-17)
1)  Mencari keuntungan pribadi (Qs. 4:141)
m) Penakut dan ragu-ragu (Qs. 4:77 3:156,168 4:143)
n) Kikir dalam harta (Qs. 9.75-76)
0) Menghalangi manusia dari jalan Allah (Qs. 63:2)
p) Meminta pertolongan orang kafir (Qs. 4:138-139)
g) Orang munafiq akan ditempatkan didasar kerak neraka (Qs. 4:145)

Sikap mu'min terhadap mereka :
a) Tidak menjadikan mereka sebagai pemimpin (Qs. 5:57)
b) Tidak menjadikan mereka sebagai wali -pelindung dan penolong-(Qs. 4:89)
c) Tidak menyolatkan jenazahnya (Qs. 9:84)
d) Tidak mendo'akan mereka sekalipun memohon ampun 70 kali Allah tidak memberikan mereka ampunan (Qs. 9:80 63:6)
e) Berpaling dari mereka, beri mereka pelajaran dan katakan dengan goulan balighan (Qs. 4:61-63)
f) Bersikap keras terhadap mereka (Qs. 9:73)
g) Jangan menuruti kemauan mereka (Os 33:1) dan jangan hiraukan gangguan mereka (Qs. 33:48)
h) Jika mereka terus menerus menyebarkan berita bohong (melakukan operasi intelijen) di Madinah, tangkap dan bunuh mereka (Qs. 33:60-62)
1) Jika mereka menolak kembali kepada Islam, tawan dan bunuh mereka dimana saja menemui mereka (Qs 4:89)

6. Murtad
Murtad berasal dari kata "irtidad" bermakna menolak, kembali kesedia kala Riddah secara lughoh adalah "bentuk kembali ke belakang, yakni kembali dari sesuatu kepada sesuatu yang lain, dan diantaranya adalah murtad (kembali) kepada kekafiran setelah Islam". Secara istilah murtad adalah orang yang ke luar dari Dinul Islam, ke luar dari hukum positif yang berlaku dalam Dinul Islam, kembali kepada hukum kafir (Qs 5:54 4:60)
Akibat bagi orang yang Murtad :
a) Mati dalam kemurtadan adalah mati dalam kekafiran (Qs. 2:217)
b) Tidak diberi petunjuk (Qs. 3:86)
c) Mendapat laknat Allah, Malaikat dan Manusia (Qs. 3:87)
d) Mendapat siksaan yang berat (Qs. 3:88)
e) Tidak diampuni dosanya (Qs. 4.137)
f) Sangat dimurkai Allah (Qs. 16:106)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.