Sekalipun mengemban misi yang sangat besar, pada kenyataannya seorang nabi atau rasul itu layaknya manusia biasa. Al Quran menjelaskan karakteristik Nabi dan Rasul sebagai berikut. Para rasul adalah seorang laki-laki manusia biasa yang menerima wahyu Allah Qs.18:110 12;109 21:7 41:6, bukan dari kalangan malaikat Qs 17:94-95. Rasul dibangkitkan dan berasal dari kalangan ummatnya sendiri, bukan dari ummat lainnya Qs.16:113. Setiap rasul mendapat streotype yang buruk dari umatnya sendiri, seperti tukang sihir dan suka berdusta Qs.38:4-5.
Para rasul adalah manusia biasa, sedemikian manusiawinya para rasul itu karena mereka juga memakan makanan biasa, juga berjalan di pasar-pasar Qs. 25:7 25:20 21:8. Para rasul bahkan memiliki istri-istri dan keturunan, mereka bukanlah kaum rahib nashrani yang di larang untuk menikah dan berketurunan Qs. 13:38.
Dalam menjalankan tugasnya, para rasul juga tidak didampingi oleh malaikat yang nampak di mata manusia, juga bukan seseorang yang memilki harta kekayaan yang banyak dan memiliki perkebunan yang banyak Qs. 25:7-8.
Karena berasal dari kaumnya sendiri maka ia berbicara dengan bahasa kaumnya sendiri agar lebih mudah dimengerti oleh kaumnya tersebut Qs. 14:4 20/28. Namun tetap saja, para rasul selalu mendapat ejekan dari kaumnya karena kaumnya tidak percaya bahwa ia adalah seorang rasul Qs. 25:41-42.
Setiap rasul selalu di utus pada tiap-tiap ummat yang berbeda-beda, untuk menjalankan hukum dengan adil Qs. 10:47.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَسُولٌ فَإِذَا جَاءَ رَسُولُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ (٤٧)
tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya. Qs. 10:47.
.
Sedemikian pentingnya peran Rasul, sampai-sampai Allah SWT tidak akan memberi siksaan kepada sebuah kaum sebelum Allah SWT mengutus seorang Rasul pada kaum tersebut (Qs. 17:15)
مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا (١٥)
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya Dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (Qs. 17:15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.