Dakwah Internasional Pasca Hudaybiah

 

Rasulullah SAW mengirimkan beberapa pucuk surat kepada raja-raja di berbagai negeri asing dan kepada penguasa Arab di sekitar semenanjung Arabia.

Surat-surat Rasulullah kepada para raja dan penguasa untuk memeluk islam itu diantar oleh sahabat-sahabat beliau yang terpilih karena kemampuaannya berdiplomasi dan kemampuannya berbahasa di wilayah yang akan didatangi. Dalam konteks menyurat itu Rasulullah membuat stempel bertuliskan tiga kata yang ditulis tersusun ke atas dimulai dari Muhammad, lalu di atasnya Rasul dan yang tertinggi Allah. Surat-surat itu antara lain beliau tujukan kepada: Heraclius, kaisar Romawi, Kisra persia, Maharaja Abrawiz, Maharaja Absenia, Najashi, dan raja Mesir, Muqauqis. Berikut ini beberapa isi surat-surat yang Rasulullah kirimkan kepada para raja dan penguasa melalui utusan:

1. Heraclius, Kaisar Romawi.

Kaisar ini menguasai wilayah yang sangat luas dan kaya. Ia berasal dari keluarga Yunani, tetapi besar di satu wilayah dekat Tunisia. Ia berhasil mengalahkan Persia yang menyerang wilayah Byzantium bahkan enyerangnya hingga jantung persia. Yang membawa surat Rasulullah SAW kepada Heraclius adalah Dihyah al-Kalbi, seorang sahabat Rasulullah yang dikenal sangat gagah dan cerdas. Berikut teks surat yang dikirim oleh Rasulullah SAW kepada Heraclius sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari,

Bismillah al-Rahmaan al-Rahiim
Dari Muhammad Hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Heraclius Kaisar Romawi Yang Agung. 
Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk yang benar.
Amma ba’du.
Sesungguhnya saya mengajak Anda memeluk agama islam. Terimalah agama islam, niscaya Anda selamat. Allah akan menganugerahi pahala dua kali lipat buat Anda. Jika Anda menolak maka Anda akan memikul semua dosa orang Arisiy. Hai para ahlul kitab, marilah kita berpegang teguh  pada kalimat yang satu dan sama antara kami dan kalian, bahwasanya kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak menyekutukan-Nya dengan apapun juga dan janganlah yang satu di antara kita menjadikan yang lain Tuhan selain Allah. Namun jika mereka menolak, maka katakanlah: Saksikanlah bahwa kami ini adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah.”

2. Kisra Abrawiz, Penguasa Persia

Rasululullah SAW juga menulis surat kepada Kisra Abrawiz, Penguasa Persia, yang dikenal juga memiliki kekuasaan sangat luas dan suka hidup berfoya-foya. Dalam Tarikh Ṭabari dijelaskan mengenai surat Rasulullah kepada penguasa Persia ini lewat utusan sahabat Hudzafah alSahmi, Dari Muhammad Rasulullah kepada Kisra, Maharaja Persia Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk yang benar serta beriman kepada Allah dan rasul-Nya, lagi bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan saya adalah utusan Allah kepada segenap umat manusia, untuk mengingatkan setiap orang yang hidup. Hendaklah Anda bersedia memeluk  islam Anda tentu akan selamat. Bila Anda menolak maka Andalah yang akan memikul dosa semua orang Majusi.


Setelah membaca surat itu penguasa persia itu merobek-robek surat Rasulullah SAW tersebut dan berkata, “Dia menulis surat kepadaku, padahal dia hambaku.” Ketika kabar dari sikat penguasa Persia itu sampai kepada Rasulullah beliau berdoa semoga Allah merobek-robek kekuasaan Kisra Abrawis, penguasa Persia itu. Doa Rasululullah SAW ini dikabulkan oleh Allah. Pasukannya dikalahkan oleh Romawi kemudian ia dikudeta dan dibunuh oleh anaknya sendiri yaitu Syiruyah. Setelah itu kekacauan demi kekacauan selalu melanda kerajaan tersebut sampai akhirnya kaum muslimin berhasil menguasai wilayat tersebut di bawah pimpinan Umar bin Khaṭṭab RA.


3. Najashi, Maharaja Abesenia

Surat Rasulullah SAW kepada Raja Najashi ini diantar oleh ‘Amr bin Umayyah adh-Dhamri. Raja Najashi menyambutnya dengan baik, bahkan akhirnya memeluk islam. Ia wafat pada tahun ke-9 Hijiriah. Rasulullah SAW mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan melakukan shalat Ghaib untuknya.


4. Muqauqis, Raja Mesir

Rasulullah SAW juga berkirim surat kepada Cyrus yang dikenal oleh masyarakat Arab dengan nama al-Muqauqis. Tokoh ini bermukim di Alexandria dan merupakan penguasa Koptik yang berfungsi mewakili imperium Romawi Timur.

Yang menyampaikan surat Rasulullah kepada penguasa ini adalah Hathib bin Abi Balta’ah. Al-Muqauqis menyambut surat dari Rasulullah ini dengan baik bahkah mencium surat itu setelah membacanya. Dia bertanya kepada Hathib di hadapan sejumlah pemuka agama Kristen, antara lain; “Mengapa kalau Muhammad itu seorang Nabi tidak mendoakan kebinasaan kepada kaumnya yang telah menyakiti dan mengusirnya dari Makkah?”

Mendengar pertanyaan tersebut Hathib menjawab, beliau seperti Isa AS yang tidak mendoakan kebinasaan buat kaumnya ketika kaumnya bermaksud menyalibnya.”

Jawaban-jawaban Hathib ternyata memuaskan Muqauqis, maka ia pun membalas surat Rasulullah SAW dengan penuh hormat. Dalam surat itu antara lain dia mengakui bahwa memang dia mengetahui akan ada Nabi baru yang akan diutus oleh Allah SWT. Al-Muqauqis mempersembahkan kepada Rasulullah sekian hadiah, antara lain dua orang gadis Mesir, Maria dan Sirin. Rasulullah memilih Maria untuk beliau sendiri dan Sirin beliau berikan kepada Hassan bin Thabit RA.


5. al-Mundzir bin Sawiy, Raja Bahrain

Rasulullah menyurati al-Mundzir bin Sawiy, Raja Bahrain untuk memeluk islam, beliau SAW menunjuk al-‘Ala al-Hadhrami untuk mengantar surat ajakan tersebut. Raja Bahrain ini menerima baik ajakan Rasulullah kepadanya bahkan sebagian penduduknya juga memeluk islam. Sementara sebagian penduduk lainnya masih berpegang teguh pada agama lama mereka yakni Yahudi dan Majusi.

Rasulullah SAW mengingatkan kepadanya agar ia membiarkan orangorang yang telah memeluk islam tanpa kewajiban membayar jizyah.

Sementara untuk penganut agama Yahudi dan Majusi dikenakan pembayaran Jizyah sebagai imbalan pemeliharaan keamanan dan sarana kesejahteraan yang mereka nikmati.

Di samping surat di atas, Rasulullah juga menyurat kepada sekian pengusa lain untuk mengajak mereka memeluk islam, seperti kepada penguasa Yamamah, Bashra, Damaskus dan lain-lain. Ada di antara mereka yang cukup baik menyambutnya, dan ada juga yang menolak dan menghina seperti penguasa Yamamah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.