Pada akhir raka’at kedua setelah melakukan sujud adalah duduk untuk tasyahud. Tasyahud adalah duduk untuk membaca dzikir, syahadat dan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Duduk tasyahud dibagi menjadi duduk tasyahud awal dan tasyahud akhir.
Jika raka’at shalatnya berjumlah dua, seperti halnya shalat shubuh, maka pada raka’at kedua langsung duduk tasyahud akhir. Sedangkan pada shalat yang jumlah raka’atnya tiga atau empat, maka pada raka’at kedua duduknya tasyahud awal dan raka’at ketiga atau keempat duduknya tasyahud akhir.
Duduk tasyahud awal adalah duduk sebagaimana duduk di antara dua sujud dengan meletakkan telapak tangan kanan ke atas paha kanan dan telapak tangan kiri ke atas paha kiri. Duduk ini dikenal dengan duduk Iftirasy.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْرُشُ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَيَنْصِبُ الْيُمْنَى. رواه البخاري ومسلم
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan telapak kanannya”.(H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits Abu Humaid, ia melukiskan shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut.
فَإِذَاجَلَسَ فِى الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى, فَإِذَاجَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ الأَخِيْرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدِتِهِ. رواه البخاري
“Maka bila ia duduk pada rakaat kedua, didudukinya kaki yang kiri dan ditegakkannya kaki yang kanan. Kemudian bila ia duduk pada rakaat yang akhir, dimajukannya kakinya yang kiri dan ditegakkannya yang kanan serta ia duduk di atas panggulnya”. (H.R. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.