Teknik Evaluasi Dalam Pembinaan

 



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٨)

" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah sedap diri memperhatikan apa yang lelah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. " (Qs. Al-Hasyr 59:18)

Evaluasi berarti "menaksir nilai sesuatu". Dalam buku ini evaluasi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh Pembina untuk menaksir nilai dari pembinaan yang dilakukannya. Evaluasi berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada seluruh unsur yang terkait dalam pembinaan, baik pembina, kelompok binaan, program-program pembinaan dan sarana maupun prasarana pembinaan. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan terhadap unsur-unsur pembinaan tersebut dimasa yang akan datang.

Evaluasi pembinaan bertujuan untuk mengukur efektifitas pembinaan yang dilakukan. Secara khusus yaitu mengukur efektifitas pencapaian tujuan pembinaan ummat, mengukur efektifitas pelaksanaan program pembinaan, mengukur efektifitas penyampaian materi oleh pembina, mengukur efektifitas penyerapan materi oleh kelompok binaan dan mengukur efektifitas penggunaan sarana dan prasarana pembinaan.

Ruang lingkup evaluasi adalah meliputi unsur-unsur pembinaan sebagai berikut : 

1. Pembina, selaku penanggungjawab kelompok binaan dan pelaksanaan program pembinaan.

2. Program pembinaan, selaku konsepsi nilai yang akan ditanamkan melalui proses pembinaan.

3. Kelompok binaan, selaku objek pembinaan yaitu yang terkena dan terpengaruh secara langsung konsep nilai yang diberikan.

4. Sarana dan prasarana pembinaan, selaku unsur pendukung berjalannya proses pembinaan.


Evaluasi dilakukan sejak dimulainya tahapan persiapan yaitu sebelum dilakukannya pembinaan itu sendiri sampai pembinaan itu beralih dari satu program pembinaan kepada program pembinaan lanjutan. Dalam tahap persiapan empat unsur pembinaan yaitu Pembina, Kelompok Binaan, Program Pembinaan dan Sarana serta Sarana Pembinaan akan dievaluasi terlebih dahulu. Dalam kesiapan pembina hal-hal yang harus diperhatikan adalah kelurusan niat dan motifasi pembina dalam melakukan pembinaan, kualitas ruhani yang bersih sehingga memungkinkan muncul sikap-sikap yang mendukung proses pembinaan dan pengetahuan serta wawasan yang memadai dari apa yang akan disampaikannya.

Dalam kesiapan Kelompok Binaan yang perlu dilakukan adalah membentuk kelompok binaan yang siap mengikuti proses pembinaan. Dalam kesiapan program pembinaan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kesiapan silabus materi yang akan digunakan, kesiapan bahan pengajaran materi yang akan disampaikan pda tiap-tiap judul materi, kesiapan jadwal materi yang akan menjadi acuan penyusunan waktu dalam pertemuan mingguan dan kesiapan rancangan program-program penunjang yang akan dilaksanakan. Sedangkan kesiapan sarana dan prasarana menyangkut tersedianya sarana dan prasarana yang bisa digunakan untuk melakukan pembinaan.

Dalam tahap pelaksanaan, evaluasi terhadap pembina meliputi kemampuan pembinan dalam menyampaikan materi sesuai dengan tujuan besar yang ditetapkan, kemampuan memimpin kelompok binaan dengan disiplin yang tinggi, kemampuan memecahkan masalah yang muncul selama proses pembinaan, dan kemampuan mengimplementasikan rencana-rencana program penunjang dalam kelompok. 

Evaluasi terhadap kelompok binaan meliputi tingkat penyerapan dan penghayatan materi, terutama penyerapan dan penghayatan atas ayat-ayat al qur'an dan hadits Rasulullah, tingkat melaksanakan/ "amaliyah dari materi yang disampaikan, tingkat persaudaraan / ukhuwah yang terbangun dalam kelompok binaan dan ketaatan serta kesetiaan kepada pembina.

Evaluasi terhadap program pembinaan meliputi implementasi silabus dan jadwal materi, bahan pengajaran materi yang disampaikan, kegiatan-kegiatan tatap muka yang dilaksanakan dan kegiatan penunjang yang dilaksanakan Sedangkan evaluasi terhadap sarana dan prasarana pembinaan meliputi tingkat fasilitasi sarana dan prasarana pembinaan dalam proses pembinaan, pemeliharaan sarana dan prasarana pembinaan dan perbaikan sarana dan prasarana pembinaan.

Untuk melakukan pengendalian terhadap proses pembinaan pembina harus memperhatikan tiga hal yaitu kualitas umpan balik kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pembinaan, kedisiplinan dan konsistensi dalam implementasi rencana yang dibuat dengan tetap memperhatikan perkembangan yang terjadi dan kualitas pengendalian terhadap seluruh unsur yang terlibat dalam proses pembinaan agar senantiasa berada dalam aturan-aturan pembinaan yang telah ditetapkan.

Pada tahap penindaklanjutan, evaluasi terhadap Pembina meliputi kemampuan pembina "mempersatukan hati anggota" dengan izin Allah SWT, kemampuan pembina memberikan contoh dan keteladanan kepada kelompok binaannya dan kemampuan pembina melakukan seleksi kepada kelompok binaan menuju kualitas anggota yang yang lebih tinggi. Evaluasi terhadap kelompok binaan meliputi kesiapan anggota mengikuti jenjang silabus yang lebih tinggi, kualitas ruhiyah, fikriyah dan 'amaliyah anggota serta kesiapan dan kesanggupan anggota untuk membentuk dirinya menjadi seorang mujahid.

Evaluasi terhadap Program Pembinaan meliputi ketersedian silabus dan jadwal materi tingkat lanjut, ketersediaan bahan materi yang sesuai dengan silabus di atas, kesiapan rancangan kegiatan penunjang tingkat lanjut, kesiapan rancangan kegiatan mandiri dan mekanisme pengontrolannya. Sedangkan evaluai terhadap sarana dan prasarana pembinaan yaitu bagaimana agar sarana dan prasarana yang ada dapat dipakai untuk kegiatan pembinaan yang akan datang.

Untuk melakukan evaluasi dengan ruang lingkup di atas, diperlukan teknik-teknik evaluasi yang tepat. Teknik-teknik evaluasi terhadap pembinaan sangat banyak bentuk dan coraknya. Masing-masing teknik memiliki sifat masing-masing, ada teknik yang bisa digunakan untuk satu lingkup evaluasi tetapi tidak cocok digunakan untuk lingkup lainnya.


Untuk mengevaluasi kinerja seorang pembina ada dua teknik yang bisa digunakan :

1. Forum evaluasi dalam Majelis Pembina. Dalam majelis ini seorang pembina menyampaikan laporannya (lisan dan tertulis) tentang pembinaan yang dilakukannya dalam kelompok binaan. Laporan ini dibuat sesuai dengan tema atau agenda pertemuan dalam Majelis, bisa laporan kemajuan dalam implementasi kurikulum, laporan evaluasi tentang bahan pengajaran atau lainnya. Laporan tersebut menjadi bahan dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dalam pembinaan.

2. Pembina meminta ikhwah pembina-pembina lainnya untuk memberikan masukan kepada dirinya dalam memnjalankan pembinaan, apakah hal itu terkait dengan penguasaan materi, akhlaqnya selaku pembina, keterampilan manajemen dan leadership atau lainnya.


Untuk mengevaluasi anggota kelompok pembina dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Taushiyah ; pembina memberikan nasihat kepada tiap-tiap anggota kelompok, jika ada anggota kelompok yang melakukan kesalahan sebaiknya pembina langsung mentaushiyahinya dan tidak menunggu sampai masalah itu menjadi "basi".

2. Muhasabah Kelompok , pembina memimpin acara muhasabah baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap kelompok, anggota kelompok masing-masing diminta memberikan evaluasinya baik terhadap dirinya, terhadap ikhwannya/anggota kelompok yang lain, terhadap materi pembinaan, terhadap sarana dan prasarana pembinaan dan juga terhadap pembinanya sendiri Suasana yang kondusif akan mendukung hadirnya keterbukaan dalam kelompok dan selanjutnya evaluasi akan lebih jernih dilakukan.

3. Wawancara kelompok ; secara formal dan informal pembina melakukan tanya jawab dengan kelompok binaan, dan menanyakan beberapa hal untuk mengevaluasi point-point yang sudah ditentukan.

4. Turba (turun kebawah) dan sidak (silaturrahmi mendadak) kerumah-rumah anggota atau tempat-tempat yang biasa dikunjungi anggota, untuk mengetahui keadaan anggota kelompok binaan yang sebenarnya, mengetahui kebiasaan-kebiasaan aslinya, sifat-sifatnya, gejolak nafsunya dan lain-lain.

5. Penugasan kepada anggota ; pembina menugaskan seorang anggota untuk menguji dan meningkatkan ketaatan dan kedisiplinan anggota dalam menjalankan tugas.

6. Wawancara kepada lingkungan di mana anggota kelompok binaan berada, untuk mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari anggota kelompok yang dibina, yaitu kebiasaannya sehari-hari dalam bergaul dimasyarakat.


Teknik yang bisa digunakan untuk mengevaluasi program pembinaan adalah

1. Berita acara ; pembina membuat berita acara dari materi-materi yang telah disampaikannya, tugas-tugas yang diberikannya dan catatan-catatan lain yang diperlukan.

2. Quesionery , pembina membagikan lembar-lembar evaluasi yang diisi oleh anggota, anggota mengisi dan setelah dinilai pembina melakukan penilaian dan resume.

3. Mengkaji catatan-catatan / tulisan-tulisan (yaitu catatan / tulisan anggota) , pembina mengecheck apakah anggotanya mencatat materi pembinan dengan baik atau tidak. Catatan anggota akan bermanfaat untuk mengulang kembali kajian yang pernah disampaikan. 


Teknik evaluasi untuk sarana dan prasarana yaitu dengan melakukan observasi, yaitu pembina melakukan pengamatan terhadap ketersediaan dan kemampuan fasilitasi dari sarana dan prasarana pembinaan yang digunakan, serta melakukan perbaikan jika ada sarana dan prasarana yang harus diperbaiki.

Selain teknik-teknik di atas, peranan media sangat diperlukan untuk menjadi washilah dalam melakukan evaluasi Media yang bisa digunakan diantaranya adalah :

1. Berita acara penyampaian materi, yaitu catatan pembina terhadap proses pembinaan yang telah dilakukannya, mencakup materi-materi yang telah disampaikan, ayat-ayat yang telah dihafal dan lain sebagainya.

2 Buku catatan perkembangan anggota, berisi catatan-catatan khusus tentang perkembangan kepribadian anggota, tugas-tugas yang dilakukannya, program-program mandiri yang di jalankannya serta intensitas pelaksanaan program tersebut.

3 Lembar-lembar evaluasi pemahaman materi berisi lembar-lembar penilaian tentang pengetahuan dan wawasan yang sudah dikuasai oleh anggota kelompok Lembar ini bisa dibagikan setelah satu tema tertentu dibahas

4 Daftar hadir anggota atau absensi kehadiran. Absensi ini tidak baku yang penting bagaimana agar pembina dapat mengetahui prosentase kehadiran anggota kelompoknya.

5. Catatan materi pembinaan milik anggota kelompok. Catatan ini akan dinilai apakah sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Pembina, pengecekannya sebaiknya dilakukan secara spontan, di mana Pembina meminjam catatan seseorang anggota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.