لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ ࣖ
“Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.” (Qs. Al-Hadiid 57:25)
Sarana dan prasarana taklim termasuk salah satu unsur dalam pembinaan, sekalipun terkesan remeh dan kecil, faktor sarana dan prasarana harus mendapat perhatian yang cukup dari pembina. Pernah terjadi dalam suatu pertemuan rutin pembina sudah hadir dan menyiapkan diri untuk memberikan materi, kelompok binaan pun sudah hadir lengkap, namun karena tempat yang biasa dipakai pertemuan hari itu tidak bisa dipakai dan tidak dicheck terlebih dahulu, seketika acaranya berubah jadi mencari tempat ta'lim dan karena lama tidak ketemu akhirnya ta'lim hari itu tidak jadi diadakan dan ditunda minggu yang akan datang.
Kasus ini menjelaskan bahwa faktor sarana dan prasarana ikut berperan dalam proses pembinaan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan sarana dan prasarana yaitu dalam masalah lokasi, ruangan, peralatan belajar dan mengajar serta posisi di dalam ruangan.
Untuk pemilihan lokasi pembinaan sebaiknya dipilih ruangan yang memungkinkan seseorang berkonsentrasi untuk melakukan pembahasan, pengkajian dan perenungan. Lokasi sebaiknya tidak polusi udara, lokasi harus bersih dari bau-bauan yang kurang sedap. Lokasi juga harus bersih dari suara-suara yang berisik, cukup sunyi dan tenang. Untuk memudahkan kehadiran anggota kelompok, lokasi sebaiknya mudah dijangkau oleh seluruh anggota, baik dari kendaraan maupun lamanya perjalanan.
Demi kenyamanan dalam proses pembinaan sebaiknya lokasi pembinaan dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai tempat yang biasa digunakan untuk pengajian-pengajian, lebih baik lagi jika masyarakat mendukung kegiatan pembinaan yang dilakukan, atau paling tidak bersikap apatis.
Ruangan yang digunakan untuk pembinaan harus dipilih dan ditentukan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan berjalannya pembinaan sesuai kurikulum yang ditetapkan Ruangan yang baik adalah ruangan yang di dalamnya terdapat sirkulasi udara dalam volume yang cukup, jika ruangan sudah dirasakan pengap maka akan mengganggu fungsi pernafasan yang bisa berakibat tidak betahnya manusia berada di dalamnya. Pembinaan dalam bentuk ta'lim rutin sebaiknya dengan lesehan artinya duduk bersama-sama di bawah dan untuk itu diperlukan adanya alas ruangan yang bersih dan rapi.
Di dalam ruangan harus dijaga kebersihannya artinya tidak ada sampah juga rapi artinya segala barang yang terdapat di dalamnya tertata dengan rapi. Jika rumah ikhwah yang dipakai maka sebelum memulai pertemuan sebaiknya tuan rumah merapikan dan membersihkan isi rumahnya, bukankah kebersihan dan kerapian itu refleksi dari keimanan seseorang. Di dalam ruangan cahaya harus diperhatikan, cahaya yang remang-remang hanya merusak mata. Ruangan juga harus bisa menampung seluruh anggota kelompok binaan dan daya tampung ini tidak boleh dengan berdesak-desakan.
Untuk alat mengajar diperlukan papan tulis yang cukup lebar sebagai media penyampaian materi. Alat menulis dipapan juga harus dipersiapkan, lebih baik lagi jika membawa cadangan, jika sewaktu-waktu habis. Dalam menulis dipapan tulis, tulisan harus rapi dan sistematis, jika menggunakan huruf latin maka sebaiknya menggunakan huruf balok agar mudah terlihat, tetapi jika menggunakan huruf Arab sebaiknya ditulis harkat-nya dan artinya untuk memudahkan anggota kelompok binaan menulis. Jika papan tulis sudah penuh tulisan dialasnya segera dihapus untuk menulis bahasan berikutnya, untuk itu penghapus juga harus dipersiapkan.
Setiap anggota kelompok binaan yang mengikuti pertemuan mingguan harus membawa peralatan-peralatan standar seperti Al Qur'an dan terjemahnya, buku catatan khusus materi dan pulpen/pensil, lebih baik lagi jika membawa stabilo berwarna untuk memberi tanda khusus di dalam Al Qur'an atau di buku masing-masing.
Untuk pembahasan tafsir, anggota kelompok disarankan membawa tafsir sesuai dengan yang disarankan atau yang dibahas. Untuk pembahasan hadits, anggota kelompok disarankan membawa buku-buku hadits seperti Shohih Bukhari dan Muslim, dan buku-buku fiqih seperti Matan Abu Syuja, Kifayatul Akhyar, Bulughul Maram, Nailul Authar, dll yang disesuaikan dengan topik dan materinya. Hal ini untuk zaman modern semakin dipermudah dengan adanya buku-buku dalam bentuk PDF sehingga peserta taklim bisa melihat langsung di sumber aslinya.
Posisi belajar yang baik berdasarkan pengalaman selama ini adalah duduk lesehan dialas ruangan, duduk sesantai mungkin tetapi usahakan tidak bersender kedinding. Duduk dalam bentuk lesehan semacam ini akan menguatkan hubungan emosional antara pembina dan kelompok binaannya Duduk dengan merapat dan berdekatan tapi tidak berdesak-desakan akan mendekatkan hubungan antara ikhwah. Posisi duduk yang terbaik adalah menghadap dan dekat dengan Pembina.
Penggunaan suara Pembina sebaiknya diatur, bisa terdengar oleh yang hadir, tidak terlalu keras (dibesar-besarkan) juga tidak terlalu pelan (dikecil-kecilkan). Pada beberapa kelompok sosial atau usia tertentu, mungkin lebih baik jika menggunakan bangku/kursi, selain tidak mudah lelah di punggung, duduk di kursi juga terlihat lebih tertib. Manfaatkan sebaik mungkin sarana dan prasarana yang sudah ada, jika yang ada adalah musholla kecil yang bisa dipakai berarti terapkan duduk dengan jalan lesehan, tetapi jika taklim dilakukan dalam gedung pertemuan, misalkan di perusahaan tertentu, mungkin lebih baik jika memanfaatkan ruangan yang sudah disediakan.
Itu jika pertemuan dilakukan secara langsung, namun dalam situasi dan kondisi tertentu memanfaatkan media online (internet) untuk pembelajaran juga sangat memungkinkan dan sangat disarankan sehingga bisa menjangkau peserta secara jarak jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.