Intimidasi Dan Penyiksaan

 


Pada awalnya Penguasa Musyrikin Mekah membiarkan gerakan Da’wah Risalah Muhammad SAW, namun sejak proklamasi nubuwah di bukit Shafa sejak itu berubahlah sikap mereka dari yang ringan sampai yang paling keras. Secara personal, orang-orang musyrikin dan kafirin di Mekkah menunjukkan sikap antipati terhadap pribadi Rasulullah SAW. 

Berkata Abdullah bin Umair : Ketika Nabi saw sedang sujud di sekitar beberapa orang Quraisy, tiba-tiba ‘uqbah bin Abi Mu’ith datang dengan membawa kotoran binatang, lalau melemparkannya ke atas punggung Nabi saw. Beliau tidak mengangkat kepalanya sehingga datang Fatimah RA membersihkan dan melaknati orang yang melakukan perbuatan keji tersebut.

Ath-Thabari dan Ibnu Ishaq meriwayatkan bahwa sebagian mereka pernah menaburkan tanah di atas kelapa Rasulullah saw ketika beliau sedang berjalan di sebuah lorong di Mekkah,s ehingga beliau kembali ke rumah dengan kepala kotor. Kemudian salash seorang anak perempuan Nabi saw membersihkan sambil menangis. Tetapi Rasulullah saw mengatakan kepadanya : “Wahai anakku janganlah engkau menangisi. Sesungguhnya Allah melindungi bapakmu”

Kebijakan kafir musyrikin Quraisy dengan sikap/ pendekatan refressif (penindasan) baik secara mental maupun fisik terhadap pengikut/umat Muhammad SAW yang lemah, serta upaya pembunuhan terhadap Rasulullah SAW

Penyiksaan-penyiksaan yang dialami oeh para sahabat ini terlalu banyak untuk disebutkan di sini. Tetapi cukup kami sebutkan apa yang diriwayatkan oelh Imam Bukhari dari Khabbab bin Al-Arit, ia berkata : “ Aku datang menemui Rasulullah saw , ketika beliau sedang berteduh di Ka’bah kepada beliau aku berkata, “ Wahai Rasulullah saw , apakah anda tidak memohonkan pertolongan kepada Allah bagi kami ? Apakah anda tidak berdoa bagi kami ? “Beliau menjawab :” Di antara orang-orang sebelum kamu dahulu ada yang disiksa dengan ditanam hidup-hidup, ada yang belah kepalanya menjadi dua, dan ada pula yang disisir rambutnya dengan sisir besi hingga kulit kepalanya terkelupas. Tetapi siksaan-siksaan itu tidak menggoyahkan tekad mereka untuk tetap mempertahankan agama. Demi Allah. Allah pasti akan mengakhiri semua persoalan ini, Sehingga orang berani berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut tanpa rasa takut kepada siapapun juga selain kepada Allah, dan hanya takut kambingnya disergap serigala. Tetapi kalian tampak terburu-buru.”

Di antaranya apa yang diceritakan oleh Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata, “ Ketika Nabi saw sedang shalat di Ka’bah , tiba-tiba datang ‘Uqbah bin Abi Mu’ith mencekik leher Nabi saw, sekuat tenaganya dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar datang menyelamatkannya dengan memegang kedua lengan ‘Uqbah dan menjauhkannya dari Nabi saw, seraya berkata, “ Apakah kalian hendak membunuh seorang yang mengucapkan Rabb-ku adalah Allah”

Al-Quran menegaskan bahwa semua intimidasi dan tindakan represif orang-orang kafir itu sesungguhnya menimbulkan kegelisahan pada hati dan fikiran Rasulullah SAW. Andai saja mereka berhasil mengusir Rasulullah, mereka akan dihancurkan oleh Allah.

وَإِنْ كَادُوا لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ الأرْضِ لِيُخْرِجُوكَ مِنْهَا وَإِذًا لا يَلْبَثُونَ خِلافَكَ إِلا قَلِيلا (٧٦)

“Dan Sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja[863]. Qs. 17:76

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.