Dakwah Rasul setiap Musim Haji


Hijrah Rasul ke Thaif dalam upaya mencari pendukung da’wah dan basis teritorial yang kondusif  bagi pembentukan sosio politik komunikasi  Islam mengalami kegagalan, maka Rasulullah berupaya mengadakan penjajakan baru pada tahun ke-10 ke Nabian dengan da’wah di perbatasan kota Mekkah terhadap Jam’ah haji.

Pada setiap haji Nabi saw mendatangi kabilah-kabilah yang datang ke Baitul-Haram, membacakan Kitab Allah kepada mereka dan mengajak untuk mentauhidkan Allah. Tetapi tidak seorangpun yang menyambut ajakannya. Ibnu Sa’d di dalam Thabaqat-nya berkata, “ Pada setiap musim haji Rasulullah saw mendatangi dan mengikuti orang-orang sedang menunaikan haji sampai ke rumah-rumah mereka dan di pasar-pasar ‘Ukazh, Majinnah dan Dzi’l-Majaz. Beliau mengajak mereka agar bersedia membelanya sehingga ia dapat menyampaikan risalah Allah, dengan imbalan surga bagi mereka. Tetapi Rasulullah saw tidak mendapat seorangpun yang membelanya. 

Setiap kali Rasulullah saw berseru kepada mereka : “Wahai manusia ! ucapkanlah La Ilaha Illallah, niscaya kalian beruntung. Dengan kalimat ini kalian akan menguasai bangsa Arab dan orang-orang Ajam. Jika kalian beriman, maka kalian akan menjadi raja di surga.” Abu Lahab selalu menguntit Nabi saw seraya menimpali ,”Janganlah kalian mengikutinya !Sesungguhnya dia seorang murtad dan pendusta.” 

Sehingga mereka dengan cara yang kasar menolak dan menyakiti Nabi saw. Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Az-Zuhri bahwa Nabi saw datang kepada Bani Amir bin Sha’sha’ah, lalu mengajak mereka beriman kepada Allah dan menawarkan agama Islam kepada mereka. Kemudian salah seorang dari mereka. 

Bahira bin Firas berkata,”Demi Allah, kalau aku mengambil anak muda ini dari Quraisy pasti orang-orang Arab akan membunuhnya.” Selanjutnya dia bertanya,”Bagaimana jika kami berbaiat kepadamu, kemudian Allah memenangkan kamu atas musuhmu, apakah kami akan mendapatkan kedudukan (kekuasaan) sesudahmu ?” 

Jawab Nabi saw,”Sesungguhnya urusan kekuasaan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.” Bahira bin Firas berkata,”Apakah engkau akan menyerahkan leher-leher kami kepada orang-orang Arab demi mebelamu, tetapi setelah Allah memenangkanmu, kekuasaan itu diserahkan kepada selain kami? Kami tidak ada urusan denganmu.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.