Nabi dan Rasul di utus oleh Allah SWT untuk menggantikan peran pengaturan dan kepemimpinan Allah di bumi, dalam bahasa Al Quran ini dikenal dengan prinsip Istikhlaf yaitu pendelegasian. Prinsip ini merupakan prinsip paling utama dalam membahas aqidah Islamiyah, bahwa Adam AS sebagai nenek moyang manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menggantikan Allah SWT di bumi. Karena tugas dan peran kepemimipinan dan pengaturan di bumi inilah manusia diciptakan. Adam AS di pilih oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya dan bukan dari golongan Malaikat atau Jin yang telah diciptakan sebelumnya.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٠)
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Qs 2:30)
Kehadiran Nabi dan Rasul untuk memimpin dan mengatur manusia di bumi ini tentu bukan tanpa alasan. Nabi dan Rasul hadir dalam konteks sosial politik adalah untuk merubah tatanan masyarakat dan mengembalikannya kepada kehendak Allah Rabbul Izzati.
Kehadiran Nabi dan Rasul adalah untuk menegakkan pengabdian kepada Allah secara murni dan sempurna, dengan jalan kembali kepada sunnah (manhaj) Rasulullah SAW dan menghentikan segala jenis pengabdian kepada sesama manusia yang diidentifikasi sebagai Thagut yaitu segala yang melampaui batas. Qs. 21/25 16/36 42/13 11/26,50,61,84 7/65,73,85
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ (٣٦)
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang di beri petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (Qs 16:36)
Datangnya seorang Nabi dan Rasul adalah hanya untuk dipatuhi, karenanya kehadirannya akan melahirkan pertentangan (conflict) di masyarakat yaitu pihak pendukung dan penentangnya, melahirkan ba’tsa wa dharra. Melahirkan dua gerakan masyarakat antara mendukung dan penolak kehadiran Nabi/Rasul Qs. 43/23-25 11/27 17/77 18/55 33/38,62 35/43 40/85
وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ (٢٣)قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَى مِمَّا وَجَدْتُمْ عَلَيْهِ آبَاءَكُمْ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (٢٤)فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ (٢٥)
“23. Dan Demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya Kami mendapati bapak- bapak Kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya Kami adalah pengikut jejak-jejak mereka".
24. (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) Sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami mengingkari agama yang kamu di utus untuk menyampaikannya."
25. Maka Kami binasakan mereka Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”. (Qs 43:23-25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.