Secara hakiki sesungguhnya sangat mudah bagi Allah SWT untuk menciptakan apapun yang dikehendaki-Nya hanya dengan mengatakan "£M/I" maka jadilah sesuatu itu (Qs. 6:73). Namun dalam ayat-ayat Al Our'an akan didapati bahwa secara syari'at selalu terdapat proses yang menyertai penciptaan dari makhluq-makhluq Allah, termasuk manusia.
Proses penciptaan manusia berlangsung melalui beberapa cara, seperti yang terjadi pada penciptaan Adam as, Siti Hawa, Isa as adalah proses penciptaan yang khusus dan berbeda dengan proses penciptaan manusia pada umumnya. Namun sekalipun demikian unsur-unsur pembentuk manusia yang berasal dari unsur-unsur tanah yang pertama kali membentuk Adam as adalah juga dimiliki oleh seluruh manusia, unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
a) Turob yaitu tanah yang tidak memiliki nilai-nilai kehidupan/un-organik (Qs. 3:59)
b) Thiin yaitu tanah yang mengandung air/unsur H (Qs. 6:2 23:12 32:7 37:11 38:71 38:76)
c) Hamain mastmun yaitu tanah yang dicampur udara sehingga berbentuk lumpur hitam yang memiliki bau tertentu atau mengandung unsur N (Qs. 15:26 28:33)
d) Shal shal yaitu sejenis tanah yang dibakar atau tanah yang mengandung unsur O (Qs. 15:26 28:33 55:14)
e) Ladzib yaitu tanah liat yang mengandung unsur Fe (Qs. 37:11)
0 Fakhkhor yaitu tanah hitam yang mengandung unsur C (Qs. 55.14)
Unsur-unsur tersebut dimiliki oleh seluruh manusia yang ada dipermukaan bumi ini. Tentang penciptaan Hawa terjadi melalui suatu proses yang luar biasa, dimana langsung diambil dari tubuh Adam as sebagaimana dinyatakan dalam Qs. 4:1. Manusia lain yang juga mengalami proses penciptaan berbeda adalah Isa as, sebagaimana dinyatakan dalam Qs. 4:171 dan 21:91 terjadi dengan kalimat-Nya, ditiupkan ruh kepada Maryam.
Secara singkat proses kejadian manusia sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Our'an adalah bermula dari mani (nutfah), menjadi sesuatu yang melekat (alaq), segumpal daging (mudghoh), tulang belulang ('izham), tulang yang dibungkus daging ('izham lahman) kemudian menjadi manusia, berikut adalah uraiannya :
a) Unsur-unsur tanah pembentuk manusia diatas digabung dan diubah menjadi saripati tanah (sulalah) yang selanjutnya menjadi air yang lemah atau hina (sperma/ovum) (Qs.32:8 23:12)
b) Pada tubuh manusia kemudian, sel sperma dan ovum bertemu dan bercampur melalui proses pembuahan (Qs. 2.187)
c) Campuran sperma dan ovum tersebut akan mengalami fertilisasi lalu berkembang didalam suatu tempat yang terpelihara (rahim) berupa zygot (Qs. 22:5 23:13-14)
d) Ketika telah tertanam didalam rahim, zygot tersebut mulai mengalami perkembangan dari morela (gumpalan yang telah membentuk unsur pembentuk organ dalam tubuh manusia), blastuta (gumpalan-gumpalan yang telah mengandung unsur pembentuk daging) lalu terbentuklah embrio sebagai cikal bakal manusia baru (Qs. 32:9)
e) Setelah embrio ini tumbuh dan berkembang selama 120 hari maka Allah SWT kemudian memasukkan ruh kedalam embrio tersebut sehingga "resmilah" ia menjadi janin. (Qs. 32:9 7:172)
f) Setelah dimasukkan ruh, maka berubahlah seonggok embrio tersebut menjadi makhluq Allah yang memiliki kesempurnaan penciptaan (Qs. 23:14 76:2)
g) Untuk beberapa lamanya dalam kandungan janin tersebut membesar hingga biasanya dalam hitungan sembilan bulan sepuluh hari lahirlah ia kedunia sebagai makhluq dengan sebaik-baiknya penciptaan (Qs. 16.78 46:15 31:14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.