Klasifikasi Isi AL Quran

 

Berdasar tempat turunnya ayat-ayat, Al Qur'an dapat diklasifikasi dalam dua kategori : Ayat-ayat Makiyah dan Ayat-ayat Madaniyah. Ayat-ayat Makiyah biasanya pendek-pendek , dimulai dengan "Fa ayyuhatmas" dan berisi prinsip-prinsip keimanan, ancaman dan akhlaq, kisah-kisah ummat yang terdahulu, sedangkan Ayat-ayat Madaniyah biasanya panjang-panjang, dimulai dengan "Fa ayyuhalladzina amamr dan berisi peraturan-peraturan atau syariah, seperti aturan ketatanegaraan, kemasyarakatan, hubungan internasional, aturan perang dll. Ayat-ayat Makiyah meliputi 19/30 dari isi Al Qur'an, sedang ayat-ayat Madaniyah meliputi 11/30 dari isi Al Our'an.

Berdasarkan pokok-pokok ajarannya, isi Al Qur'an meliputi :
1. 'Agidah, berupa pokok-pokok keyakinan dan keimanan
2. Syari'at, berupa peraturan-peraturan yang menjadi dasar hukum Islam
3. Akhlag. berupa norma-nornma tentang perilaku-perilaku qur'ani
4. Sejarah/Kisah-Kisah dari ummat-ummat terdahulu yang bersifat baku dan akan terulang kembali ditempat dan masa yang berbeda (nuda wiluha baynannaas) (Qs 12.111 11:120)
5. Perumpamaan-Perumpamaan, berupa tamsil-tamsil baik dari alam semesta maupun dari diri manusia itu sendiri (Qs. 18:54 17:89)

Berdasar jumlah ayat-ayatnya, Ak Quran dibagi menjadi empat bagian yaitu Ath Thiwal, AL Miin, Al Matsani dan al Mufashal. 

Dasarnya adalah hadis dari Watsilah bin al-Asqa’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ
“Aku diberi pengganti isi Taurat dengan as-Sab’u (7 surat panjang), dan aku diberi pengganti isi Zabur dengan surat al-Mi-in, dan aku diberi pengganti isi Injil dengan al-Matsani, dan aku diberi tambahan dengan surat-surat al-Mufashal.” (HR. Ahmad 16982 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

1. Surat at-Thiwal; Dari kata thawil (طويل) yang artinya panjang. Surat at-Thiwal adalah surat yang panjang-panjang. Jumlahnya ada 7, karena itu sering disebut dengan as-Sab’u at-Thiwal (7 surat yang panjang). Meliputi: al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa, al-Maidah, al-An’am, al-A’raf, dan al-Anfal.

2. Surat al-Mi-in; Dari kata Mi-ah (المائة) yang artinya angka seratus. Surat al-Mi-in berarti surat yang jumlah ayatnya kurang lebih seratus ayat.

3. Surat al-Matsani; Dari kata tsanna (ثنَّى) yang artinya mengulang. Menurut keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan Said bin Jubair, disebut demikian karena Allah banyak mengulang tentang kewajiban-kewajiban (al-Faraid), hukum-hukum syariat, kisah-kisah (al-Qashas), dan perumpamaan (al-Amtsal). Berdasarkan urutannya, surat al-Matsani adalah surat setelah al-Mi-in.

4. Surat al-Mufashal; Dari kata al-Fashl (الفصل) yang artinya batas. Disebut al-Mufashal dari kata al-Fashl yang artinya sekat/pembatas. Sehingga dinamakan mufashal karena ayatnya pendek-pendek. Ada juga yang mengatakan, dinamakan Mufashal karena suratnya pendek-pendek, sehingga banyak pemisah basmalahnya. Kemudian, menurut pendapat yang kuat, dimulai dari surat Qaf hingga surat an-Nas. (Tafsir Ibnu Katsir).

Surat-surat al-Mufashal terbagi lagi menjadi tiga yaitu:
(a) Thiwal Mufashal – mufashal yang panjang. Dimulai dari surat Qaf hingga surat al-Mursalat (akhir juz 29).
(b) Wasath Mufashal – mufashal pertengahan. Dimulai dari surat an-Naba’, hingga surat ad-Dhuha
(c) Qishar Mufashal – mufashal pendek. Dimulai dari surat al-Insyirah, hingga akhir al-Quran, yaitu surat an-Nas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.