Kehidupan Manusia yang DIkehendaki Al Quran

Al Our'an sebagai kitab suci Umat Islam memberikan pedoman bagi manusia dalam mengarungi kehidupan yang dilaluinya.

1. Pedoman Hidup
Satunya-satunya pedoman hidup yang bisa menyelamatkan manusia dan menghantarkannya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Al Qur'an (Qs. 12.108) dan Assunah (Qs. 3.30-31)

2. Tujuan Hidup
Tujuan hidup manusia terbagi dua, vertikal dan horizontal. Secara vertikal kehidupan manusia bertujuan menggapai keridhoan Allah SWT (Qs. 2.207 2:265 6:162-163 19:6 27:19 48:29-42 73:20 89:27-30 92:18-21 101:6-7 13:22 9:72). 

Keridhoan Allah SWT hanya didapat manakala seorang hamba telah memiliki sikap atwala wal baro' yang sempurna dan pensikapan ini diekspresikan dan diimplementasikan melalui suatu wadah yang memiliki karakteristik Hizbullah (Qs. 58:22), perlu dicatat bahwa yang dimaksud Hizbullah ini bukan dalam pengertian Partai yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalan kesesatan, tetapi dalam bahasa hadits inilah yang dimaksud dengan al-Jama'ah.

Adapun tujuan hidup secara horizontal adalah bagaimana seorang hamba menjadi rahmatan lil'alamin, baik dirinya selaku individu muslim (Qs. 2:22 2:138 2.208), selaku anggota ke luarga muslim (Qs. 30:21 61:14), selaku anggota masyarakat muslim (Qs. 7.96), selaku warga negara muslim (Qs 34:15 10:25), selaku warga dunia (Qs. 2:201 28:77 7:156), selaku warga alam semesta (Qs. 21:107)

3. Tugas Hidup
Tugas hidup manusia yang menyatakan dirinya sebagai hamba Allah adalah menegakkan Diin Islam/'iqomaluddiin (Qs. 9.33 61:9 48:28), baik dalam bentuk hablumminallah maupun hablumminannaas (Qs 3:112). Dalam konteks Syari'ah, hablumminallah adalah 'ibadah kepada Allah SWT, sedangkan hablumminannaas adalah menegakkan mu'amalah.

4. Eksistensi Hidup
Al Our'an memberikan predikat terhadap manusia yang telah mencelupkan dirinya dalam Dinul Islam dengan bermacam-macam, istilah-istilah tersebut disesuaikan dengan makna yang dikandung didalamnya. Eksistensi manusia bisa di lihat di sini.

5. Teladan Hidup
Teladan hidup kaum muslimin yang utama adalah Rasulullah SAW, karena beliaulah Nabi kita sampai akhir zaman (Qs. 16:98). Keteladanan kepada Rasulullah SAW ini mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari tata cara bagaimana masuk "MCK" sampai bagaimana masuk "Negara", dari bagaimana melakukan thaharah diri (membersihkan diri dari najis) sampai thaharah lingkungan.

Al Our'an menyatakan bahwa kaum muslimin harus mengambil uswah hanya kepada Rasulullah Muhammad SAW (Qs. 33:21) dan Nabiyullah Ibrahim AS (Qs. 60:4), dari kedua Nabi ini kita mendapat pegangan tentang prinsip-prinsip perjuangan. Sedangkan kepada Nabi-Nabi yang lain Al Our'an mengajarkan dapat mengambil Ibroh (pelajaran) (Qs. 12:111), tetapi bukan pada masalah-masalah prinsip, sebagai contoh perjuangan Rasulullah dan Ibrahim AS tidak melalui tatanan kekuasaan yang dibentuk oleh Penguasa setempat, berbeda dengan Yusuf AS yang justru masuk ke dalam tatanan kekuasaan tersebut dan merubah dari dalam

Hal ini adalah termasuk prinsip dan umat Islam yang hidup setelah generasi shahabat dalam memperjuangkan Islam tidak mencontoh Yusuf AS yang masuk ke dalam sistem Penguasa setempat tetapi mencontoh (dalam bahasa Al Qur'an yaitu uswah) kepada Ibrahim dengan konsep Baroah-nya dan Rasulullah dengan konsep Hijrah-nya, yaitu membangun Tatanan Kelembagaan Daulah Islamiyah tersendiri yang terlepas bebas dari perikatan dengan kelembagaan Thagut Durjana.

6. Teman Hidup
Memilih teman hidup harus hati-hati, ayat-ayat berikut menjelaskan pentingnya masalah ini
a) Jangan mengambil teman kepercayaan diluar jama'ah/musuh (Qs. 3:118-120)
b) Jangan mengambil teman kepercayaan yang bukan kalangan jama'ah tetapi juga bukan dari musuh, cirinya adalah mereka menjadikan sumpah mereka sebagai perisai (Qs. 58.14-16)
c) Jangan mengambil musuh-musuh Allah dan Rasul sebagai teman setia yang kepadanya disebarkan rahasia-rahasia jama'ah (Qs. 60:1-2) Jangan cenderung kepada orang-orang zalim (Qs. 11:113)
d) Tinggalkan orang-orang yang menjadikan Islam sebagai main-main dan senda gurau
(Os 6:70)
e) Penyesalan orang yang tidak mengambil jalan bersama-sama Rasul (Qs. 25:27-29 33.66-68)

Sebaik-baik teman menurut Qs. 4:69 adalah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Sholihin. Berikut adalah sifat-sifat mereka :
a. Shiddiqin adalah orang-orang yang membenarkan Allah, Rasul dan Ulil Amri (Jama'ah), mereka inilah yang mendapat jaminan akan mendapat ridho Allah (Qs. 5:119), ciri-cirinya adalah : Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Qs. 57:19), tidak ragu-ragu dan berjihad dengan harta dan jiwa pada jalan Allah (Qs. 49:14-15) Orang-orang yang berhijrah mencari karunia dan ridho Allah SWT, serta menolong Allah dan Rasul-Nya (Qs. 59:8) Menegakkan sholat. menunaikan zakat, menepati janji bila berjanji, sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan (Qs. 2:177)

b. Syuhada adalah orang-orang yang syahid di jalan-Nya dalam memperjuangkan Islam (Qs. 2:154), ciri-cirinya adalah :
a) Beriman kepada Al Qur'an dan mengikuti Rasul (Qs. 3:53 5:83)
b) Mengakui keesaan/tauhid Allah (Qs. 21:56)
c) Balasan kepada orang yang syahid (Qs. 3.169-171 47:4)

c. Sholihin adalah orang yang perilakunya selaras (sholaha) dengan hukum-hukum positif jama'ah, ciri-cirinya adalah:
a) Beriman kepada Allah dan mengerjakan amal sholeh (Qs. 29:9)
b) Beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar dan bersegera kepada kebajikan (Qs. 3:114)
c) Mereka berperang pada jalan Allah, sampai pada kulminasinya yaitu mereka terbunuh atau membunuh orang kafir (Qs. 9:111)
d) Janji Allah untuk sholihin bahwa bumi ini dipusakai Allah untuk sholihin (Qs. 21:105)
e) Allah melindungi sholihin (Qs. 7:196)

7. Musuh Hidup
a) Syaithon, baik dari jenis jin maupun manusia : kafirin, fasiqin, munafiqin (Qs. 6:112 4:118-119 25:29)
b) Fir'aun yaitu figur pemimpin jahiliyah (Qs. 28:4 28:76 40:36-37, 11:97)
c) Al-Mala' yaitu para pembesar penopang kekuasaan Fir'aun, supra-struktur Negara Thagut (Qs. 11:27 7:60,66,75,88,90,109,127 23:24,33 28.20). 

Al Mala' pada zaman Firaun Ramses 11 adalah Oarun yaitu figur bendaharawan negara, para konglomerat yang menghidupi komunitas jahiliyah(Qs. 28.76), Haman yaitu figur teknolog negara, para ilmuwan yang mendukung dan menjaga eksistensi kekuasaan jahiliyah (Qs. 40.36-37) dan Bal'am Bauri yaitu figur Ulama namun menolak berlakunya hukum ALlah, kaum agamawan dan cendikiawan yang menjadi basis legitimasi moral bagi kekuasaan jahiliyah (Qs. 7:176 3:78).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.