Adab-Adab Berdakwah



Da'wah tidak bisa dijalankan dengan bahasa yang kasar atau keras. Al Qur'an memberikan beberapa prinsip komunikasi da'wah yang pada intinya adalah berbicara tentang bahasa-bahasa yang digunakan dalam berda'wah, sebagai berikut:
1. Aspek sosiologis perlu diperhatikan dalam da'wah diantaranya menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mad'u. (Qs. 14.4)
2. Da'wah dengan Ooulan Sadiidan artinya perkataan yang lurus. (Qs. 4:9)
3. Da'wah dengan Ooulan Balighan artinya perkataan yang membekas, meninggalkan bekas. (Qs. 4:63)
4. Da'wah dengan QoulanMaysuran artinya perkataan yang pantas. (Qs. 17:28)
5. Da'wah dengan Ooulan lxtyyinan artinya perkataan yang lemah lembut. (Qs. 20:44)
6. Da'wah dengan (Joulan Kariman artinya perkataan yang mulia. (Qs. 17:23)
7. Da'wah dengan Qoulan Ma 'rufan artinya perkataan yang baik. (Qs. 4:5)

Dan akhirnya da'wah adalah milik Allah SWT semata, pada hakikatnya la berkehendak mutlak kepada siapa saja yang diinginkan-Nya, menjadi muslimkah seseorang atau kafirkah seseorang. Al Our'an memberikan sebuah wawasan akademis tentang hakikat ini sebagai berikut:
a) Manusia tidak bisa memberi hidayah kepada manusia lainnya, hidayah adalah milik Allah SWT sepenuhnya. (Qs. 28:56)
b) Allah SWT lebih tahu siapa saja yang tersesat dari jalan-Nya dan siapa saja yang mendapat petunjuk. (Qs 16:125)
c) Berhasil tidaknya da'wah adalah hak prerogatif Allah SWT semata, jika Allah menghendaki seseorang mendapat petunjuk maka Dia akan melapangkan dada orang tersebut kepada Islam, dan jika Allah SWT berkehendak menetapi kesesalan pada diri seseorang maka akan dijadikan sempit dada orang itu. (Qs. 6:125)
d) Tidak ada paksaan memasuki Islam, telah jelas mana jalan yang bathil dan mana jalan yang haq, manusialah yang menentukan hendak ke mana ia, apakah hendak menuju Allah atau menuju Thagut. (Qs. 2:256)
e) Hati akan tertutup, keras membatu, menolak kebenaran karena seseorang melangar perjanjian yang pernah ia ikrarkan. Sekali saja ia melanggar perjanjian maka ia sudah menempatkan dirinya pada jalan yang disesatkan oleh Allah. Tersesatnya manusia secara syari'at disebabkan karena ulah dirinya sendiri. (Qs. 5:13)

Siapa yang berjihad maka ia berjihad untuk dirinya sendiri, siapa yang bersungguh-sungguh mencari al-Haq maka Allah akan menunjuki jalan yang diridhai-Nya, terhadap mereka inilah Allah akan memberikan hidayah-Nya sehingga orang tersebut beriman dan menerima hidayah. (Qs. 29:6,69 10:99-100)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.