Ada beberapa perbedaan pendapat tentang apa arti dari Al Quran itu atau dari mana kata Al Quran itu berasal. Sebagian berpendapat bahwa lafadz Al-Quran itu merupakan bentukan mashdar (مصدر) dari fi’il madhi (فعل الماضي). Ini merupakan kebiasaan orang Arab yang dalam masalah gramatika bahasa, selalu mengaitkan nama dan istilah dengan akar katanya.
Untuk pendapat yang mengatakan bahwa Al Quran memiliki kata dasar pun terjadi beberapa perbedaan pendapat. Pendapat yang paling terkenal adalah lafadz Al-Quran itu bentuk mashdar dari fi’il madhi (قرأ - يقرأ), maknanya adalah talaa (تلا) atau membaca.
Ada pun pendapat yang berbeda sendiri justru disebutkan oleh Al-Imam Asy-Syafi’i (w. 204 H) rahimahullah. Sebagaimana dikutip oleh Al-Baghdadi dalam kitab Tarikh Baghdad bahwa lafadz Al-Quran tidak dibentuk dari kata dasar apapun, termasuk bukan dari qara’a – yaqra’u sebagaimana yang disebutkan di atas. Alasannya karena jika demikian, maka apapun yang dibaca termasuk Al-Quran juga.
Menurut beliau kata Al-Quran (القرآن) adalah nama asli yang Allah subhanahu wa ta'ala sematkan sebagaimana lafadz at-Taurat (التوراة) dan Al-Injil (الإنجيل), di mana keduanya tidak terbentuk dari kata dasar, tetapi merupakan nama asli.
Adapun secara istilah, sebagaimana disebutkan oleh Dr. Manna’ Al-Qaththan dalam kitabnya Mabahits fi Ulum Al-Quran bahwa Al Quran adalah,
كلام الله المنزل على محمد المتعبد بتلاوته
"Perkataan Allah yang turun kepada Nabi Muhammad SAW dimana membacanya menjadi ritual ibadah".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.