Ghazwah (bahasa Arab: الغزوة) adalah perang yang diikuti oleh Nabi saw, baik beliau bertarung atau tidak. "Ghazwah" dengan harakat fathah huruf pertama (غَ) dan sukun huruf kedua(زْ) yang jamaknya "Ghazwat" (غَزْوَاتٌ) berasal dari (غَ زَ وَ), dalam bahasa berarti berperang. "Isim Fail"-nya adalah "Ghāzi" (غَازي) dan jamaknya "Ghuzātun" (غُزَاةٌ) dan "Ghuzzā" (غُزَّى) bermakna pergi perang melawan musuh. ( Ibnu Manzhur, Muhammad Mukarram, Lisanul Arab, jld.15, hlm.123, penerbit: Dar Shadir, Baitut, cetakan 3, 1414 H)
Dalam istilah, perang-perang yang diikuti oleh Rasulullah Saw dan dipimpin lansung olehnya disebut "Ghazwah" sementara perang-perang yang tidak diikutinya tapi beliau mengirim ke suatu daerah sekelompok pasukan dengan menentukan komandannya disebut "Sariyyah".
Ibnu Ishak menulis, sejak Nabi saw memasuki Madinah dari 12 Rabiul Awwal tahun pertama hingga Shafar tahun kedua tidak pernah berperang.[4] Tetapi Waqidi menulis, Sariyyah Hamzah, Ubaidah bin Harits dan Saad bin Abi Waqqash terjadi pada tahun 1 Hijriah.
Mas'udi menyebut jumlah perang Nabi saw 26, tapi yang lain menyebut 27 perang. Sisi perbedaannya adalah bahwa kelompok pertama memandang sama antara kembalinya Rasulullah saw dari Khaibar ke Wadi al-Qura dengan perang Khaibar. Namun, kelompok kedua menghitung perang Khaibar dan perang Wadi al-Qura dua perang. Walau begitu, Ibnu Ishak yang tidak menyebut nama Wadi al-Qura setelah Khaibar juga meyakini perang Nabi saw berjumlah 27 dan menghitung Umrah al-Qadha' sebagai bagian dari perang Rasul Saw.[Sirah al-Nabi, jld.4, hlm.280-281; Muruj al-Dzahab, jld2, hlm.287-288]
Dengan menghitung dua perang yang masih kontroversi, para sejarawan menyebut jumlah perang 28.
1. Perang Waddan atau Perang al-Abwa
a. Waktu: bulan Shafar tahun 2 H/623 M
b. Lokasi Perang: Waddan adalah suatu daerah yang terletak 250 Km di Tenggara Kota Madinah.
c. Jumlah Pasukan Islam: 70 orang dari kalangan sahabat Muhajirin saja, dipimpin langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
d. Jumlah Pasukan Kafir
e. Situasi: Perang ini disebabkan serombongan kafilah Quraisy Mekah melewati wilayah Waddan. Sebagaimana kita ketahui, orang-orang kafir Quraisy telah mengobarkan peperangan terhadap umat Islam sejak awal kedatangan Islam dan mereka mengambil harta kaum muhajirin dengan cara yang zalim. Rasulullah yang mengetahui mereka melewati wilayah Madinah pun mencegat mereka. Tidak terjadi kontak fisik dalam peristiwa ini. Terjadi perjanjian damai antara Rasulullah dengan Amr bin Makhsyu adh-Dhamiri.
2. Perang Buwath.
a. Waktu: bulan Rabiul Awal tahun 2 H/623 M
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 200 orang sahabat dipimpin langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
d. Jumlah Pasukan Kafir: kafilah kafir Quraisy yang berjumlah 100 orang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf. Kafilah ini membawa 2500 onta.
e. Situasi:
Mengetahui pergerakan Rasulullah dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
3. Perang Safwan atau Perang Badar Pertama
a. Waktu: terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 70 orang sahabat dipimpin langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh tindakan Kirz bin Jabir al-Fahri yang menyerang peternakan penduduk Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin pasukan sahabatnya untuk menghadapi pembuat onar ini. Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak menemukan mereka.
4. Perang Usyairah.
a. Waktu: terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun 2 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 150 orang sahabat dipimpin langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah memimpin pasukan sahabatnya untuk menghadang kafilah Quraisy. Tidak terjadi kontak senjata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.
5. Perang Badar II
a. Waktu: terjadi para bulan Ramadhan tahun 2 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 313 orang sahabat dipimpin langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
d. Jumlah Pasukan Kafir: 1000 pasukan Mekkah dipimpin oleh para petinggi Mekkah
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 313 orang kaum muslimin menghadapi 1000 orang-orang Mekah dibawah pimpinan Abu Jahal. Dalam perang ini, 22 orang sahabat Nabi gugur sebagai syuhada. Di pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas dan 70 lainnya terluka. Perang ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin.
6. Perang Bani Qainuqa’
a. Waktu: bulan Syawal tahun 2 H
b. Lokasi Perang: Bani Qainuqa’ adalah nama kabilah Yahudi yang tinggal di Madinah.
c. Jumlah Pasukan Islam:
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Peristiwa ini dilatarbelakangi peghkhianatan Yahudi atas perjanjian damai yang telah mereka sepakati dengan kaum muslimin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammengepung perkampungan mereka selama 15 hari. Akhirnya mereka pun menyerah dan diusir dari Madinah.
7. Perang Bani Sulaim
a. Waktu: terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 200 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Tidak sampai 7 hari setelah tiba di Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani Sulaim dengan membawa 200 orang pasukan. Keberangkatan Rasulullah ini dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani Sulaim yang bersekutu memerangi Madinah.
Sesampainya di Qarqaratu al-Kidr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjumpai sekutu tersebut karena mereka telah melarikan diri setelah melihat pasukan kaum muslimin.
8. Perang as-Suwaiq
a. Waktu: terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 200 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
asulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi 200 orang musyrikin yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Perang ini dilatarbelakangi kemarahan orang-orang Mekah karena kekalahan mereka di Badar.
Dalam al-Kamil fi at-Tarikh, Imam Ibnul Atsir menyatakan sepulangnya dari Perang Badar, Abu Sufyan bernadzar tidak akan membiarkan air menyentuh kepalanya karena junub sebelum ia memerangi Nabi Muhammad.
Lalu ia membawa 200 orang penunggang kuda dari kaum Quraisy menuju Madinah. Di Madinah, mereka bermalam di rumah seorang Yahudi dari Bani Nadhir yang bernama Salam bin Misykam. Dari sana ia memata-matai kondisi malam hari Kota Madinah.
9. Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan atau Perang Anmar
a. Waktu: terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 3 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 450 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 450 orang sahabatnya menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani Tsa’labah bin Muharib yang hendak menyerang Madinah.
Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan menjemurnya. Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke kepala Rasulullah. Ia berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.” Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?” Ia menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
10. Perang Uhud
a. Waktu: terjadi pada bulan Syawal tahun 3 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 850 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan (onta, kuda, atau hewan tunggangan lainnya) menghadapi 3000 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
11. Perang Hamraul Asad
a. Waktu: terjadi pada
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam:
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
a. Waktu: terjadi pada
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam:
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Perang ini terjadi karena Rasulullah khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah. Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah.
Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud. Apa yang mereka sangkakan sama sekali keliru. Allah telah mengabarkan kepada para sahabat,
“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa: 104).
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.
12. Perang Bani Nadhir
a. Waktu: terjadi pada Rabiul Awal tahun 4H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam:
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin pasukannya mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di Khaibar.
13. Perang Badar III
a. Waktu: terjadi pada bulan Dzul Qa’dah tahun 4H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 1500 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir: 2050 orang
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara menghadapi 2000 infantri kaum musyrikin dan 50 pasukan berkendara yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Orang-orang Mekah datang untuk menyerang Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk menghadang mereka. Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun kembali dan mengurungkan penyerangan.
14. Perang Dumatul Jandal
a. Waktu: terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 5H
b. Lokasi Perang: 1000 orang
c. Jumlah Pasukan Islam: 1000 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 1000 orang sahabatnya menghadapi kabilah-kabilah musrik di wilayah Dumatul Jandal, sebuah daerah dekat wilayah Syam. Perang ini dilatar-belakangi oleh kabilah-kabilah musyrik di Dumatul Jandal yang melakukan perampokan bagi orang yang melewati daerah mereka dan menggalang kekuatan untuk menyerang Madinah.
15. Perang Bani Musthaliq
a. Waktu: terjadi pada bulan Sya’ban tahun 5H
b. Lokasi Perang: Perang ini terjadi di daerah Muraisi’, karenanya Perang Bani Musthaliq disebut juga dengan Perang Muraisi’
c. Jumlah Pasukan Islam: 730 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang dipimpin oleh al-Harits bin Abi Dharar.
Sebab terjadinya perang ini adalah orang-orang Bani Musthaliq berencana menyerang kaum muslimin. Nabi mengutus Buraidah bin al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits tentang pernyataan perang tersebut. Dan berita tersebut benar sebagaimana adanya. Nabi pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu melakukan penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu Mekah saat Perang Uhud.
Perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan satu orang sahabat gugur di medan jihad. Sementara 10 orang dari Bani Musthaliq tewas dan sisanya menjadi tawanan.
16. Perang Ahzab atau Perang Khandaq
a. Waktu: terjadi pada
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 3.000 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir: 10.000 orang dipimpin Abu Sufyan bin Harb
e. Situasi:
Perang Ahzab adalah perang melawan sekutu orang-orang musyrik Mekah, musyrik luar Madinah, dan dibantu oleh Yahudi. Mereka semua secara serentang melakukan penyerangan terhadap Kota Madinah. Total jumlah mereka adalah 10.000 orang, dengan dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Sementara kaum muslimin berjumlah 3000 orang dengan dipimpin oleh sebaik-baik panglima perang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
17. Perang Bani Quraizhah
a. Waktu: terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 5H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam:
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah membersihkan diri sepulangnya dari Perang Ahzab, Malaikat Jibril datang menemui beliau dan mengatakan, “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, kami para malaikat masih memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju mereka”. Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril menunjuk kea rah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR. Bukhari).
18. Perang Bani Lihyan
a. Waktu: terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 6 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 200 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi Bani Lihyan yang membunuh 10 orang sahabat Rasulullah. Mendengar kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang Bani Lihyan pun lari.
19. Perang Dzi Qard atau al-Ghabah
a. Waktu: terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 6 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 500 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin sahabatnya menghadapi Uyainah bin Hishn al-Fazari bersama pasukan berkuda dari orang-orang Ghathafan. Pasukan ini menyerang peternakan Rasulullah dan membunuh seorang dari Bani Ghifar dan menawan istrinya.
Orang-orang Ghathafan ini pun pergi melarikan diri. Dan akhirnya sang wanita tawanan berhasil datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan selamat.
20. Perang Hudaibiyah
a. Waktu: terjadi pada bulan Dzul Qa’dah tahun 6 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 1400 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 1400 orang sahabatnya hendak menunaikan umrah. Sesampainya di Hudaibiyah mereka dihalangi oleh orang-orang Quraisy. Lalu terjadilah perjanjian damai.
21. Perang Khaibar
a. Waktu: terjadi pada bulan Muharam tahun ke-7 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 1420 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1400 orang pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara menghadapi 10.000 orang Yahudi Khaibar yang dipimpin oleh Kinanah bin Abi al-Haqiq.
Sebelumnya, orang-orang Yahudi telah memerangi umat Islam pada Perang Uhud dan Ahzab. Kemudian dari Khaibar, mereka berencana menyerang Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mendahului rencana mereka. Dan Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslimin.
Dalam perang ini, 50 orang sahabat Nabi terluka dan 18 gugur di medan tempur. Sementara dari pihak Yahudi 93 orang tewas.
22. Perang Wadi al-Qura
a. Waktu: terjadi pada bulan Muharam tahun 7 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 1382 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Setelah tuntas menghadapi Yahudi di Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1382 orang sahabatnya menghadapi Yahudi Wadi al-Quran. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan 11 orang Yahudi tewas.
23. Perang Dzatu ar-Riqaq
a. Waktu: terjadi pada bulan Muharam tahun 7 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 400 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 400 orang sahabatnya menghadapi pasukan sekutu orang-orang musyrik dari Bani Ghathafan, Bani Muharib, Bani Tsa’labah, dan Bani Anmar.
Perang ini dilatar-belakangi oleh seruan Bani Ghathafan kepada sekutu-sekutunya untuk berangkat menyerang umat Islam di Madinah. Namun, setelah mengetahui kaum muslimin telah bersiap meladeni mereka, mereka pun lari dan tercerai-berai.
24. Perang Penaklukkan Kota Mekah
a. Waktu: terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 10.000 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 10.000 orang sahabatnya untuk menyerang Mekah yang telah membatalkan perjanjian damai di Hudaibiyah. Mekah memerangi Bani Bakr yang merupakan sekutu Nabi dalam perjanjian tersebut.
Peristiwa ini berakhir dengan menyerahnya orang-orang Mekah. Akhirnya, setelah 8 tahun berpisah, Rasulullah kembali menginjakkan kaki beliau di tanah kelahirannya tersebut.
25. Perang Hunain atau Perang Awthas atau Perang Hawazin
a. Waktu: terjadi pada bulan Syawal tahun 8 H/630 M
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 12.000 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Kaum muslimin memiliki pasukan yang begitu besar, karena orang-orang Mekah telah menjadi bagian dari keluarga kaum muslimin. Saat itu, Rasulullah memimpin 12.000 sahabatnya untuk menghadapi sekutu orang-orang Hawazin, Tsaqif, Bani Muiz, Bani Hilal, dll.
Perang ini dilatar-belakangi kekhawatiran orang-orang Hawazin setelah mendengar umat Islam menaklukkan Mekah. Setelah Mekah jatuh, mereka menyangka kaum muslimin akan memerangi mereka. Mereka pun menyiapkan pasukan untuk menyerang umat Islam terlebih dahulu. Mendengar kabar tersebut Rasulullah mengirim mata-matanya menuju Hawazin dan akhirnya beliau siapkan 10.000 pasukan yang ikut bersama beliau dalam penaklukkan Mekah ditambah 2000 pasukan dari Mekah.
26. Perang Thaif
a. Waktu: terjadi pada bulan Syawal tahun 8 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam: 12.000 orang
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 12.000 pasukannya menghadapi Bani Tsaqif di Thaif. Rasulullah mengepung perkampungan mereka dan akhirnya mereka menyerah dan memeluk Islam.
27. Perang Tabuk
a. Waktu: terjadi pada bulan Rajab tahun 9 H
b. Lokasi Perang:
c. Jumlah Pasukan Islam:
d. Jumlah Pasukan Kafir:
e. Situasi:
Sebelumnya, pada Jumadil Awal tahun 8 H, Romawi cukup dibuat terkejut dengan perlawanan umat Islam di Perang Mu’tah. Akibat dari peperangan itu, kabilah-kabilah Arab yang dijajah Romawi mulai berani melakukan pembangkangan. Dalam Perang Mu’tah juga, gugur sahabat-sahabat dekat Rasulullah dan panglima Perang Mu’tah: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.