Dawud (داوود atau داود ), menurut Ibnu Katsir, nasabnya adalah Daud bin Ibsya bin Uwaid bin Buadz (Abir) bin Salmun bin Nahsyun bin Uwainadab bin Rimi bin Hashrun bin Faridh bin Yahudza bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Al Khalil. Ia adalah seorang hamba Allah, Nabi-Nya dan Khalifah-Nya di Baitul Maqdis menggantikan Thalut yang menjadi raja sebelumnya. Allah mengaruniainya nubuwah dan mulkiyah sekaligus, ia memiliki kebijaksanaan yang sangat tinggi dalam pemerintahannya (Qs 2:251 38:17-20)
Ia diperkirakan hidup sekitar 1041-971 SM. Ia bertugas di wilayah Palestina (dan Israil). Oleh Allah, ia di beri kitab Zaburdan ia merupakan Raja Israel setelah Thalut. Ia di angkat menjadi nabi pada tahun 1010 SM. Ia wafat di Baitul Maqdis (Yerussalem). Al Quran menyebut namanya sebanyak 18 kali.
Diperkirakan Dawud hidup selama 70 hingga 106 tahun. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa ia orang yang dapat mengalahkan Jalut dan di beri mukjizat dapat melunakkan dan mengolah besi. Dawud dimakamkan di Baitul Maqdis, Palestina dan tahtanya di gantikan oleh putra tunggalnya yaitu Sulaiman.
Di antara para nabi Allah yang lain, ia menerima wahyu berupa Zabur. Ia selalu mengingat setiap bacaan kitab Zabur dan sangat fasih dengan suara yang merdu dalam membacanya, sehingga membuat pegunungan dan burung ikut bertasbih.
Kisah perjuangannya adalah sebagai berikut. Awalnya Daud adalah seorang anak kecil yang turut berperang saat Thalut berperang melawan Jaluth. Dalam pertempuran itu Daud berhasil membunuh Jaluth, hingga akhirnya nama Daud menjadi lebih terkenal di kalangan Bani Israil.
Setelah Daud menikahi putri Thaluth, beliau di angkat menjadi Raja bani Israil, sekaligus Allah menjadikannya seorang nabi dan rasul. Beliau seorang nabi yang paling tekun beribadah, hingga terkenal dengan syari'at shaum Daud. Mukjizatnya adalah keahliannya membuat baju besi, karena Allah telah melunakkan besi untuknya.
Allah mengangkat Thalut menjadi raja; dengan tanda kembalinya Tabut kepada Bani Israil yang dibawa oleh malaikat. Thalut memimpin tentaranya untuk melawan Jalut dan tentaranya. Bala tentara Thalut di uji dengan sebuah sungai yang diseberanginya. Tentara Thalut mengalahkan tentara Jalut dengan izin-Nya, dan Nabi Daudlah yang membunuh Jalut.
Allah memberikan kepada Daud pemerintahan dan hikmah (kenabian dan Kitab Zabur). Diantara persoalan yang dipecahkan oleh Daud AS adalah ketika memutuskan perkara tentang "adanya sekelompok kambing seseorang yang merusak tanaman dan lahan orang lain".
Allah mengajarkan kepada Daud untuk membuat baju besi untuk keperluan perang. Gunung-gunung dan burung-burung pun ditundukkan oleh Allah untuk bertasbih bersama-sama dengan Nabi Daud AS. Cobaan Allah kepada Daud AS untuk memutuskan perkara dengan adil, yaitu perkara seorang yang memiliki 99 kambing dan seorang yang lain memiliki seekor kambing (Qs 38:21-25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.